Imbas Penutupan Jalan, Harga Sayur Mayur di Lebong Tidak Stabil

Pendataan: Kepala UPTD Pasar saat melakukan pendataan harga bapokting di Pasar Rakyat Lebong.-(ist/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pasca dilakukan penutupan jalan Curup-Lebong, akibat adanya perbaikan jalan amblas yang dilakukan pihak PUPR Provinsi, tepatnya di Desa Talang Ratu Kecamatan Rimbo Pengadang.

Sejumlah harga sayur mayur di pasar Rakyat Lebong tidak stabil.

Kepala UPTD Pasar Rakyat Lebong, Heni Natalia, SE mengatakan, bahwa sejak adanya penutupan jalan Curup-Lebong selama 3 hari terakhir membuat harga sayur mayur mengalami kenaikan dari harga biasanya.

Sejumlah sayur mayur yang mengalami kenaikan ini, seperti Tomat, Sawi, Buncis, hingga Kol.

Baca Juga: Jalur Curup-Lebong Sudah Dibuka, Tapi Khusus Kendaraan Ini Dilarang

"Kenaikan harga sayur mayur di Pasar Rakyat Lebong ini sudah berlangsung pasca amblasnya jalan Curup-Lebong, karena memang beberapa sayur ini mayoritas berasal dari Rejang Lebong," kata Heni.

Disebutkannya, untuk harga tomat biasanya Rp 10 ribu rupiah naik menjadi Rp 15 ribu rupiah, buncis dari Rp 10 ribu rupiah naik menjadi Rp 15 ribu rupiah.

Selanjutnya sawi dari Rp 8 ribu rupiah naik menjadi Rp 12 ribu rupiah, dan terakhir Kol dari Rp 10 ribu rupiah naik menjadi Rp 15 ribu rupiah.

"Kenaikan harga sayur bukan karena barang langkah, namun ini terjadi karena besarnya biaya angkutan yang membuat para pedagang dari Rejang Lebong melewaati jalan Bengkulu Utara," terangnya.

Sementara itu, sambung Heni, untuk harga bahan pokok dan penting atau bapokting lainnya masih terpantau stabil dan tidak mengalami kenaikan harga. Seperti harga daging sapi, kerbau, ayam, ikan, telur, cabai, beras dan lainnya.

"Mudah-mudahan dengan sudah kembali dibukanya jalan Curup-Lebong ini, sejumlah harga sayur yang mengalami kenaikan bisa kembali stabil. Sehingga kebutuhan masyarakat Lebong bisa tetap terpenuhi," singkatnya. (*)

Tag
Share