Kemenkes Cek Kesiapan Layanan Hemodialisis RSUD Lebong

Persiapan: RSUD Lebong bersiap menerima kunjungan dari tim visitasi Kemenkes yang akan melihat kesiapan layanan hemodialisa.-(amri/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Lebong akan menerima kedatangan dari Tim visitasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) yang dijadwalkan akan mengunjungi RSUD Lebong pada Jumat 24 Mei 2024 Pukul 14.00 WIB.

Kunjungan tersebut berkaitan dengan proses penerbitan izin Unit Hemodialisis atau cuci darah yang harus dikantongi RSUD Lebong sebelum layanan tersebut dibuka untuk masyarakat.

Plt Direktur RSUD Lebong Rachman, S.KM, M.SI, menyampaikan, sejak Desember 2023 lalu jajaran RSUD Kabupaten Lebong sudah mempersiapkan diri.

Bahkan pada Maret 2024 lalu sudah dilakukan pra visitasi yang dilakukan oleh PERNEFRI Regional Sumatera yang melihat langsung kesiapan RSUD Lebong membuka layanan hemodialisa.

Baca Juga: Lomba Tertib Adminduk 12 Kecamatan Masuk Tahap Penilaian

"Mudah-mudahan perizinan hemodialisa bisa cepat keluar sehingga masyarakat Lebong tidak perlu jauh-jauh lagi untuk cuci darah ke luar Kabupaten Lebong lagi," sampainya.

Lebih jauh Rachman, mengatakan, dalam Tim visitasi tersebut terdiri dari 3 orang dari Kemenkes RI yang didampingi oleh jajaran Dinkes Provinsi Bengkulu maupun Dinkes Kabupaten Lebong serta perwakilan dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) Regional Sumatera Selatan.

"Tim ini nantinya akan melihat kesiapan RSUD Lebong terkait rencana dibukanya layanan hemodialisis. Mulai dari kesiapan alat, ruangan dan SDM," katanya.

Lanjut Rachman, menjelaskan, jika saat ini RSUD Lebong sudah menyiapkan ruangan khusus dalam memberikan pelayanan hemodialisis ini.

Tak hanya itu, juga ada 4 unit alat hemodialisis yang dimiliki RSUD Lebong.

Sementara untuk SDM sudah didukung oleh dokter sebagai penanggungjawab juga telah disiapkan dari Kota Bengkulu serta tenaga supervisor dari PERNEFRI Palembang dan juga disiapkan 2 tenaga perawat dari RSUD Lebong dan 1 perawat dari luar daerah.

"Jadi untuk kesiapan sudah dibilang diangka 99 persen. Tinggal lagi izin, setelah itu pelayanan hemodialisis bisa dibuka untuk masyarakat," jelasnya.

Ditambahkannya Rachman, ketika izin layanan hemodealisis RSUD Lebong sudah keluar, rencananya akan digelar launching dengan memberikan layanan cuci darah untuk masyarakat.

Dari data sementara sudah ada 15 pasien dari Kabupaten Lebong yang sudah mendaftar.

"Dengan alat yang saat ini dimiliki, untuk satu hari maksimal bisa memberikan pelayanan cuci darah untuk 3 hingga 4 pasien," demikiannya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan