Diduga Bunuh Diri, Pria Paruh Baya Meninggal Dunia dengan Leher Terikat, Mulut Berbusa
Polisi olah TKP lokasi korban bunuh diri.-(fendi/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pria paruh baya berusia 64 tahun asal Desa Marga Jaya, Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara ditemukan tewas di kebunnya sendiri.
Diketahui, korban berinisial PA diduga tewas gantung diri dengan kondisi tali terikat di leher korban.
Hal ini pun dibenarkan oleh Kapolres Bengkulu Utara AKBP Lambe Patabang Birana, SIK, MH melalui Kapolsek Padang Jaya, IPTU Ratno.
"Iya kami telah melakukan olah TKP terhadap ditemukannya korban yang diduga bunuh diri di kebun miliknya sendiri," ungkap Kapolsek.
Baca Juga: Jelang Penutupan, Pukul 23.57 WIB Sepasang Calon Perseorangan Daftar ke KPU Bengkulu Utara
Kapolsek pun membeberkan, di lokasi tempat ditemukannya korban, beberapa barang yang diduga digunakan korban bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya.
Korban sendiri diketahui, mengidap penyakit hipertensi. Peristiwa itu diketahui pada Senin, (13/5) pagi hari oleh tetangga korban.
Di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP), pihaknya sempat melakukan penyelidikan, tapi akhirnya dihentikan lantaran keluarga korban menilai peristiwa itu merupakan sebuah musibah.
"Tim penyidik langsung melakukan olah TKP untuk memastikan kejadian sebenarnya. Pada saat pengambilan informasi di lapangan, kasus tersebut dihentikan lantaran keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan tidak dilanjutkan ke proses kepolisian. Pihak keluarga juga meminta tidak dilakukan penyelidikan, karena menilai peristiwa itu merupakan musibah," terang Kapolsek.
Lanjut Kapolsek, saat ditemukan saksi, korban dalam posisi leher terikat atau terlilit serta tergantung tali dengan jarak dari tanah sekitar 25 cm. Selain tergantung, korban juga posisi mulut berbusa dan ada cairan berwarna biru di bibir korban.
"Diduga meminum racun tikus dan racun rumput di TKP gantung diri," lanjutnya.
Untuk memastikan kondisi korban, masyarakat dibantu Pemerintah Desa Marga Jaya sempat membawa korban ke Puskesmas Air Lais.
Salah satu penyebabnya adalah korban menderita penyakit hipertensi yang sudah menahun dan tak kunjung sembuh.
"Berdasarkan keterangan Dr. Mulyono korban tidak ada tanda tanda kekerasan. Menurut istrinya, malam harinya korban mengeluhkan sakit sekitar pukul 21.00 WIB, karena korban mengidap penyakit darah tinggi (hipertensi). Saat ini korban telah dibawa ke rumah duka untuk proses pemakaman," jelasnya. (*)