Legenda Batu Gantung- Cerita Rakyat Sumatera Utara

Legenda Batu Gantung dari Provinsi SUmatera Utara-foto :tangkapan layar-

Namun Seruni hanya melihat sebentar dan melamun kembali, Seruni sudah tidak tahan menahan kesedihannya ia Butuh seseorang untuk mendengarkan keluh kesahnya.

Toki Aku sedang bersedih , aku bingung Ayahku menjodohkanku dengan Pemuda lain , sedangkan aku sudah punya kekasih hati ,

jika aku tidak menuruti Ayahku bekerja ayah dan ibuku dalam bahaya, jika aku menuruti Ayahku aku tidak sampai hati membuat sidoli kecewa Aku harus bagaimana toki.

tangis Rooney pun pecah situasi semakin bingung melihat majikannya menangis ia mengendus-endus dipangkuan Seruni dengan berderai airmata, Seruni bergegas berjalan menuju Danau Toba, si Toki pun segera mengikuti kemanapun majikan pergi si Toki bingung karena

majikannya berjalan sangat cepat menuju tebing Danau Toba ia berulangkali menggonggong pada Seruni.

Ketika sampai di tebing tepi danau Toba , tiba-tiba Seruni yang sedang menangis terperosok ke dalam lubang batu yang sangat besar hingga masuk ke dalamnya lubang yang sangat gelap membuat Seruni ketakutan dan berteriak meminta tolong pada si Toki anjing kesayangannya

namun Turki hanyalah seekor binatang ia tidak dapat berbuat apa-apa, selain menggonggong disekitar lubang batu besar tersebut Seruni mulai putus asa karena tidak kunjung datang pertolongan untuk dirinya.

Ia pun berteriak banget para betul setelah Seruni berkata seperti itu tanpa diketahui dinding-dinding lubang batu mulai merapat.

Semakin lama semakin merapat dan menghimpit tubuh Seruni melihat kondisi majikan yang semakin tak tertolong , akhirnya berlari pulang di rumah orang tua.

Seruni baru saja pulang dari Desa tetangga  berusaha memberitahu bahwa Seruni dalam keadaan bahaya dengan menggonggong tanpa henti

mencakar tanah dan mondar-mandir disekitar majikan sadar dengan isyarat si Toki orang tua Seruni segera beranjak dan mengikuti si Toki hingga sampai ke tepi lubang tempat anak gadis mereka terperosok mereka mendengar suara jeritan anaknya dari dalam lubang akan tetapi keduanya tidak bisa menolong.

Ayah Seruni pun berlari meminta pertolongan warga Tak lama kemudian tetangga mereka berdatangan di lubang tempat Seruni terperosok paha lubangnya terlalu dalam dan tembus cahaya aku hanya mendengar sayup-sayup suara anak kita yang berkata Parapat Parapat bahan tuh

bagaimana ini Pak tanpa menjawab pertanyaan istrinya Ayah Seruni melongok kedalam lubang.

Ia memutuskan untuk masuk kedalam lubang menyusui putrinya Bu pegang obor ini aku akan turun untuk menjemput anak kita jangan gegabah Pak lubang ini sangat berbahaya,

benar Pak lubang ini sangat dalam dan gelap Ayah Seruni pun mengurungkan niatnya namun tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan guncangan besar yang membuat lubang perlahan-lahan merapat dan tertutup dengan sendirinya.

Tag
Share