Menelusuri Kearifan Lokal: Alat Pancing Tradisional Suku Rejang

Reporter: Reni Apriani |

Editor: Reni Apriani |

Rabu , 10 Apr 2024 - 22:19

Menelusuri Kearifan Lokal: Alat Pancing Tradisional Suku Rejang-foto : pixabay-

Ja’ing (Jarring): Sama dengan jaring pada umumnya.

Cakik: Bokoa kecil dengan lubang-lubang.

Bau (Bumbu): Terbuat dari anyaman bambu dengan perangkap ikan di dalamnya, efektif untuk menangkap berbagai jenis ikan.

Tabem: Mirip dengan Bau namun ukurannya lebih kecil, terbuat dari lidi bambu dan rotan.

Tubo (Tuba): Alat peracun ikan yang terbuat dari akar khusus yang beracun. Saat ditebarkan ke air, membuat ikan mabuk sehingga mudah ditangkap.

Serapang: Terbuat dari besi dengan tiga mata dan dimasukkan ke ujung bambu khusus.

Digunakan pada malam hari dengan lampu petromak untuk mencari ikan di pinggir sungai atau danau yang bersih dan jernih.

Semoga artikel ini dapat membantu masyarakat Rejang dalam menggali potensi budaya dan adat Rejang, serta menjaga kelestarian alat pancing tradisional mereka di tengah zaman modern.(*)

menelusuri kearifan lokal: alat pancing tradisional suku rejang                            radarlebong.bacakoran.co-memancing merupakan salah satu aktivitas liburan yang cukup populer di kalangan orang dewasa.
entah mengunjungi lokasi pemancingan, sungai, atau bahkan pergi ke suatu danau yang masih asri, para pemancing rela menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk hobi yang satu ini.
setiap daerah juga memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri untuk menangkap sebuah ikan.
salah satunya adalah suku rejang yang berada di provinsi bengkulu.
baca juga:7 khasiat air rebusan kayu manis, bikin penyakit ini ogah mendekat
alat-alat yang digunakan oleh suku rejang terbilang cukup unik, karena tradisi mereka dalam memancing sudah menjadi turun temurun sejak zaman nenek moyang.
berikut adalah beberapa alat pancing tradisional yang digunakan oleh suku rejang:
kewea (pancing): terbuat dari mata pancing, senar (tali), dan tiang kecea (dari bambu khusus).
kacea: mirip dengan pancing, namun mata pancingnya lebih besar dan di atasnya diikat timah lempeng untuk memancing ikan besar.
baca juga:3 manfaat minum air lemon untuk ibu hamil
cara menggunakannya dengan melempar dan mengayunkannya di atas permukaan air.
tajua: pancing khusus untuk ikan besar seperti ikan gabus, lele, dan belut besar. biasanya dipasang menjelang magrib dan ditarik pada pagi hari.
tali senarnya pendek dengan potongan bambu kecil di atasnya untuk mencegah tenggelam.
jalai (jala): sama dengan jala pada umumnya.
ja’ing (jarring): sama dengan jaring pada umumnya.
cakik: bokoa kecil dengan lubang-lubang.
bau (bumbu): terbuat dari anyaman bambu dengan perangkap ikan di dalamnya, efektif untuk menangkap berbagai jenis ikan.
tabem: mirip dengan bau namun ukurannya lebih kecil, terbuat dari lidi bambu dan rotan.
tubo (tuba): alat peracun ikan yang terbuat dari akar khusus yang beracun. saat ditebarkan ke air, membuat ikan mabuk sehingga mudah ditangkap.
serapang: terbuat dari besi dengan tiga mata dan dimasukkan ke ujung bambu khusus.
digunakan pada malam hari dengan lampu petromak untuk mencari ikan di pinggir sungai atau danau yang bersih dan jernih.
semoga artikel ini dapat membantu masyarakat rejang dalam menggali potensi budaya dan adat rejang, serta menjaga kelestarian alat pancing tradisional mereka di tengah zaman modern.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lebong, Sabtu 6 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan