BKKBN Bengkulu Dorong Integrasi Program untuk Perangi Stunting
Rembuk: BKKBN Provinsi Bengkulu mengelar rembuk stunting di Kabupaten Lebong.-(amri/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu menganggap sinergi yang kuat antara Sumber Daya Manusia (SDM) penting dalam penanganan stunting dalam wilayah.
Mereka mencatat bahwa anggaran telah tersedia di semua tingkatan, baik di BKKBN, DP3APPKB kabupaten, Dinas Kesehatan, maupun anggaran dari pemerintah daerah masing-masing.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, SH, MH, menyatakan keyakinannya bahwa anggaran sudah mencukupi dan sekarang fokus pada koordinasi yang efektif antara SDM.
Dia menyatakan harapannya agar upaya penurunan stunting di Provinsi Bengkulu berhasil.
Baca Juga: Gaji Menggiurkan, Bisa Tembus Rp 50 Juta Tapi Kok Magang ke Jepang di Lebong Masih Nihil?
Menurutnya, peran dari pemerintah kabupaten/kota hingga ke tingkat desa/kelurahan sangat krusial untuk mencapai tujuan tersebut.
Zamhari menambahkan bahwa penting juga untuk mengintegrasikan program-program dari berbagai jajaran guna mempercepat penurunan stunting.
Pihaknya melakukan turun langsung ke Kabupaten Lebong untuk memastikan sinergi antara program BKKBN, pemerintah daerah, hingga tingkat desa dalam menangani masalah stunting.
Wakil Bupati Lebong, Drs. Fahrurrozi, M.Pd, menyampaikan beberapa kesepakatan yang dihasilkan dari kegiatan rembuk stunting di Kabupaten Lebong.
Salah satunya adalah penegasan terhadap program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang telah dilaksanakan di sana. BAAS ini menekankan pemberian bantuan asupan gizi kepada anak-anak stunting.
Wabup Fahrurrozi juga mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam pendataan masalah-masalah di desa yang memerlukan perhatian pemerintah daerah.
"Termasuk media yang diharapkan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemerintah daerah untuk menangani stunting," ungkapnya. (*)