Intip Cara Mas Menteri Nadiem Batasi Gadget Anak, Cegah Ketagihan Sejak Dini
--
Lahir di era digital, Generasi Z dan Alpha tumbuh dengan situasi yang jauh berbeda dari generasi sebelumnya. Sedari dini, mereka sudah berinteraksi dengan gadget.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, merasakan hal serupa pada anak-anaknya. Menikah dengan Franka Makarim sejak 2014, pasangan itu dikaruniai tiga buah hati yang tumbuh seiring perkembangan teknologi.
Dampingi Penggunaan Gadget
Dalam unggahan Instagram resminya @nadiemmakarim dikutip Selasa (21/11/2023), Nadiem bercerita jika ia kerap memutar musik dari gadget untuk hiburan anak-anaknya. Kendati demikian, kendali tetap dipegang olehnya
"Kalau mereka memainkan musik, joget-joget, sama saya itu boleh," ujar Nadiem.
Lebih lanjut, Nadiem menjelaskan jika konten yang dikenalkan pada anak adalah konten yang tidak berbasis video. Keluarga Mas Menteri ini juga membatasi waktu menonton TV di rumah.
Anak Lebih Mudah Ketagihan
Nadiem mengungkapkan anak kecil cenderung memiliki risiko ketagihan gadget yang lebih tinggi. Menurutnya, gadget bahkan bisa mengalahkan kehadiran orang tua dan lingkungan yang nyaman.
"Mau orang tuanya sehebat apapun, mau lingkungannya senyaman apapun, akan kalah dengan gadget karena itu membajak otak mereka," ungkapnya.
Mengaminkan ucapan suaminya, Franka berpendapat jika pemakaian teknologi tidak bisa dihentikan, tetapi bisa dikendalikan. Penggunaan gadget sendiri tidak selalu buruk, tetapi menurutnya, tidak ada dampak positif untuk anak usia dini.
"Gadget itu bukan semuanya buruk, tapi untuk anak kecil jelas lebih banyak buruknya. Hampir nggak ada positifnya," jelasnya.
Dampak Negatif Gadget pada Anak
Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Surabaya Sri Lestari mengatakan pemakaian gadget berlebihan bisa berdampak negatif pada anak. Salah satunya pada aktivitas membaca.
"Dalam kaitannya dengan aktivitas membaca, gadget dapat mengganggu fokus dan konsentrasi anak. Mereka akan lebih tertarik membuka aplikasi lain seperti youtube atau games," ujar Tari dalam laman UM Surabaya.
Tak hanya itu, anak juga berpotensi mengurangi kualitas tidur. Tergantungnya tidur akan berpengaruh pada proses tumbuh kembang anak.
"Jika ini terjadi pada anak yang proses pertumbuhannya masih berjalan akan mengakibatkan pertumbuhan fisik, kognitif, dan afektifnya tersebut terganggu. Tidak heran jika, banyak anak yang tantrumnya sulit diatasi karena kecanduan gadget ini," katanya. (*)