Soal Umrah Backpacker, Menag: Sudah Ada Obrolan Teknis dengan Saudi

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.-Foto: net-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memastikan Kementerian Agama (Kemenag) sudah bertemu langsung dengan pihak Kerajaan Arab Saudi dalam menjawab polemik umrah backpacker atau mandiri. Ia menyebut, pihaknya menawarkan platform kerja sama hingga tim khusus mengenai hal ini.

"Kami Kementerian Agama sudah bicara dengan Kementerian Haji Kerajaan Saudi Arabia. Dan hari Jumat yang lalu, saya sudah ketemu dengan Duta Besar Saudi Arabia untuk Indonesia secara teknis membicarakan bagaimana nanti cara mengatasi problem-problem yang muncul dalam umrah backpacker ini," katanya dalam Raker bersama Komisi VIII DPR RI, dilihat secara daring, Senin (18/3/2024) dilansir dari detik.com.

Melalui pertemuan tersebut, Gus Men juga menjelaskan, pihaknya dan Arab Saudi sudah membentuk tim khusus untuk menangani persoalan umrah backpacker.

"Untuk memberikan insight, kebijakan-kebijakan yang bisa digunakan untuk menjadi jembatan antara Nusuk dan kepentingan kita. Kita sudah ada tim di PHU (Dirjen Penyelenggaraan Haji Umrah) dan kedutaan Saudi untuk mempersiapkan segala kebijakan yang diperlukan untuk menyiasati," terang Gus Men.

Baca Juga: Usut Kasus Korupsi Rp3,03 T KPK Panggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad

Selain itu, Gus Men mengungkapkan, pihaknya menawarkan platform kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Dalam hal ini, platform yang menjadi penghubung dengan platform Nusuk dari Arab Saudi dengan SISKOPATUH (Sistem Pengawasan Umrah) Kemenag.

"Di Saudi itu menggunakan platform yang namanya Nusuk yang siapa saja orang tanpa harus tergabung di dalam travel, PPIU itu, dia bisa klik mengurus penerbangannya dan segala keperluannya di Saudi," papar Gus Men.

Lebih lanjut, Gus Men mengakui umrah sebagai perjalanan ibadah dengan risiko tinggi. Sebab, ada celah untuk dijadikan modus bagi oknum tertentu seperti, modus untuk menyiasati antrian haji yang panjang melalui perpanjangan masa tinggal maupun mencari pekerjaan di Arab Saudi.

"Umrah backpacker ini membuka peluang modus-modus tadi yang sudah dikhawatirkan," ujarnya.

Untuk itu, Gus Men kembali menegaskan, tugas Kemenag dalam perjalanan ibadah umrah di antaranya memberikan perlindungan, kepastian layanan, menjamin ibadah, menjamin kesehatan jemaah, akomodasi, hingga pelaporan.

"Nah, tugas Kementerian Agama ini sebagian kita koordinasikan dengan PPIU atau travel umrah ini agar tugas-tugas yang kami selesaikan ini dapat dikoordinasikan dengan baik," katanya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan