Geger! Jakarta Dikabarkan Akan Lumpuh Akibat Gempa Megatrust, BMKG Beri Penjelasan Begini

Geger! Jakarta Dikabarkan Akan Lumpuh Akibat Gempa Megatrust, BMKG Beri Penjelasan Begini-Foto : Internet -

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwi Korita

Karnawati, menyangkal narasi yang berkembang di video viral TikTok tentang kelumpuhan Jakarta akibat gempa megatrust. 

Karnawati menegaskan bahwa video tersebut dipotong secara tidak bertanggung jawab dan dapat menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.

Video yang menjadi perdebatan adalah rekaman rapat dengar pendapat dengan Komisi 5 DPR RI pada tanggal 14 Maret 2024 di Senayan, Jakarta.

BACA JUGA:Rejeki Nomplok! ASN Lebong Terima TPP 3 Bulan Sekaligus, Cair Awal April, THR?

Pada kesempatan itu, kepala BMKG menjelaskan pentingnya membangun gedung operasional peringatan dini tsunami, atau Indonesia Tsunami Early Warning System, di Bali.

Karnawati menjelaskan bahwa "kelumpuhan" yang disebutkan dalam video merujuk pada terputusnya jaringan

komunikasi karena rusaknya infrastruktur komunikasi seperti Base Transceiver Station (BTS) akibat gempa megatrust.

BMKG berupaya mengantisipasi hal ini dengan membangun gedung operasional peringatan dini tsunami di Bali sebagai cadangan, meskipun Jakarta sudah memiliki gedung serupa.

BACA JUGA:Bupati Mian Sambut Kunjungan Staf Ahli Menteri PUPR, Bahas Percepatan Pasar Purwodadi

Gedung operasional peringatan dini tsunami di Jakarta, meskipun sudah ada, memiliki kelemahan dalam menghadapi skenario terburuk, yaitu gempa megatrust di lepas pantai Samudra Hindia.

Gedung tersebut, yang sebelumnya adalah bekas Kementerian Perhubungan dan bandara Kemayoran, tidak dirancang untuk memberikan peringatan dini.

BMKG telah melakukan penyelidikan terhadap gedung tersebut setelah mengetahui kondisi tanahnya tidak memadai.

Meskipun peralatan dan teknologi dalam gedung telah diperbaharui, gedung tersebut masih rentan terhadap guncangan gempa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan