Dianggap tak Membantu Proses Penghitungan Suara, Sirekap Sebaiknya Ditutup Dahulu

KPU menyampaikan bahwa data hasil penghitungan suara di TPS yang telah diunggah pada aplikasi Sirekap bisa diakses oleh masyarakat umum.-Foto: net-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) bisa menutup dahulu Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) untuk pemilu 2024 yang menuai sorotan publik.

"Saya merekomendasikan ditutup total saja dahulu Sirekap," kata Ray dalam diskusi berjudul Gaduh Sirekap dan Wacana Hak Angket, Sabtu (24/2).

Ray beralasan Sirekap bukan acuan utama penghitungan resmi perolehan suara pada pemilu 2024 sehingga sistem itu disarankan ditutup.

Kemudian, lanjut dia, Sirekap yang awalnya dimaksudkan membantu penghitungan suara, malah terjadi sebaliknya.

Aktivis prodemokrasi itu menganggap penggunaan Sirekap malah memunculkan polemik baru terhadap penghitungan suara.

Baca Juga: Demi Jurgen Klopp, Liverpool Siap Mati-matian Memenangkan Piala Liga

"Sirekap ini, kan, dibutuhkan untuk mengawal real count, mengawal perhitungan manual, yang terjadi sekarang sebaliknya. Sirekapnya dikawal perhitungan manualnya, begitu," ujar Ray.

Dia mengatakan segala sorotan yang muncul dari penggunaan Sirekap bisa terhenti seandainya sistem tersebut dihentikan.

"Jadi, konsentrasi sekarang untuk manualnya dan setelah itu dilakukan audit," tutur Ray.

Sebelumnya, cawapres nomor urut 3 Mahfud Md merasa Sirekap milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menampilkan hasil perhitungan suara pemilu 2024 dengan baik, meski diklaim sudah diaudit lembaga berwenang.

"Sirekap itu kan masih ndak karuan juga. Katanya sudah diaudit oleh yang berwenang," kata mantan Ketua MK itu, Kamis (22/2).

Mahfud meminta KPU menjelaskan lebih detail dan transparan kepada masyarakat soal pelaksanaan audit terhadap Sirekap.

Eks Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu merasa hingga kini tak banyak informasi terhadap klaim Sirekap telah diaudit.

"Kapan diaudit dan dalam bentuk seperti apa auditnya," ungkap Mahfud. (jp)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan