3 Proyek SPAM Dipelototi, Dinas PUPRP Ultimatum Kontraktor Hingga 12 Desember
3 Proyek SPAM Dipelototi, Dinas PUPRP Ultimatum Kontraktor Hingga 12 Desember-foto :dok/radarlebong-
LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Perhubungan (PUPR-Hub) Kabupaten Lebong meningkatkan pengawasan terhadap tiga proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dinilai belum mencapai target.
Ketiga pekerjaan tersebut sebelumnya sudah diberikan tambahan waktu evaluasi hingga 12 Desember 2025 setelah progresnya tertinggal dari rencana awal.
Langkah pemantauan intensif dilakukan oleh Bidang Cipta Karya (CK) usai rapat internal yang memutuskan pemberian waktu tiga hari kepada kontraktor. Tenggat 12 Desember kini menjadi batas krusial sebelum dinas mengambil langkah tegas apabila progres proyek SPAM Lebong kembali menunjukkan minus.
Tambahan waktu ini merupakan kesempatan terakhir bagi kontraktor untuk memperbaiki capaian pekerjaan. PUPR-Hub menegaskan akan menempuh pemutusan kontrak apabila pekerjaan tetap tidak sesuai bobot rencana.
BACA JUGA:Proyek SPAM Lebong Dapat Perpanjangan Waktu, Tiga Rekanan Batal Putus Kontrak
“Kemarin setelah rapat internal, pemberian perpanjangan itu sudah diputuskan. Kita lihat tanggal 12 Desember ini. Apabila masih minus, tentu sesuai kesepakatan, maka akan putus,” jelas Kabid CK PUPR-Hub Kabupaten Lebong, Ifan Raider ST.
Tiga proyek SPAM yang dipantau secara ketat tersebut meliputi SPAM Saringan, SPAM Air Udik, SPAM Air Bulok
Ketiganya sebenarnya ditargetkan selesai pada 23 Desember 2025 sesuai kontrak resmi. Namun, laporan terkini menunjukkan progres minus pada seluruh lokasi yakni SPAM Saringan: minus 27%, SPAM Air Udik: minus 25%, SPAM Air Bulok: minus 25%
“Apabila masih minus, maka akan diputuskan kontrak secara sepihak,” tegas Ifan.
Diketahui nilai kontrak ke 3 proyek SPAM antara lain untuk SPAM Saringan dengan Nilai: Rp1,4 miliar Pelaksana: PT Zuanova, SPAM Air Bulok Nilai: Rp1,5 miliar Pelaksana: CV Qulity Utama dan SPAM Air Udik dengan nilai: Rp1,15 miliar Pelaksana: PT Zuanova Karya Indonesia
Menurut Ifan, sejumlah persoalan teknis menjadi alasan keterlambatan pekerjaan, terutama soal kekurangan water meter serta kedalaman jaringan yang tidak sesuai standar.
“Dengan kondisi minus dan tambahan waktu yang diberikan, tentu kita pesimis. Water meter proyek SPAM tidak cukup, kedalamannya pun tidak tepat. Namun kita tetap mengikuti perintah Ibu Kadis,” tutup Ifan.