3 Jenis Porositas Rambut yang Menentukan Cara Rawatnya
Masalah Rambut-tangkapan layar -
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Hair porosity bukan tentang seberapa “berpori” rambut seperti kulit, melainkan tentang seberapa banyak celah di lapisan kutikula atau lapisan terluar batang rambut yang menentukan seberapa cepat rambut menyerap dan mempertahankan kelembapan.
Memahami porositas rambut penting karena dari sinilah kamu bisa tahu bagaimana rambutmu menyerap air dan produk perawatan, seberapa baik ia mengunci kelembapan, hingga seberapa mudah rambutmu diwarnai, ditata, atau di-styling.
Nah, dalam dunia hair porosity, ada tiga jenis porositas rambut yang masing-masing punya karakter, kebutuhan, dan trik perawatan yang berbeda. Yuk, kita bedah satu per satu biar kamu bisa merawat rambut dengan lebih tepat dan efektif!
BACA JUGA:Camat Ingatkan Lima Desa di Lebong Tengah Segera Salurkan BLT DD
1. Porositas Rendah (Low Porosity Hair)
Pada rambut low porosity, kutikula rambut “rapat” atau tertutup sehingga air dan produk sulit menembus ke dalam batang rambut. Akibatnya, rambut kadang terasa sulit menyerap air saat keramas karena air bisa “menyatu” di permukaan rambut lebih lama sebelum meresap. Produk styling atau conditioner sering hanya menempel di permukaan rambut tanpa benar-benar menyerap. Hal ini bisa buat rambut terasa berat atau lepek.
Nah, kabar baiknya, tipe rambut ini masih bisa sehat dan lembab kalau kamu bisa merawatnya. Yuk, intip tips dan triknya!
Gunakan produk ringan atau water-based (misalnya conditioner ringan, leave-in lotion ringan). Hindari produk berat, minyak atau cream tebal karena kemungkinan besar tidak akan terserap.
Saat keramas atau conditioning, pakai air hangat atau semprot air hangat agar kutikula sedikit terbuka sehingga kelembapan bisa menembus batang rambut.
Lakukan clarifying shampoo secara berkala untuk mengangkat residu produk karena pada low porosity, buildup produk bisa menghambat penyerapan.
2. Porositas Sedang (Medium/Normal Porosity Hair)