Kemendikbudristek Tegaskan Akses Pendidikan Bermutu Tak Hanya Milik Anak Berprestasi

--

Kemampuan belajar setiap anak pasti berbeda-beda. Ada yang cepat menyerap pelajaran, ada pula membutuhkan pengulangan untuk memahami suatu materi. Namun, pendidikan dengan kualitas bermutu harus bisa dirasakan semua siswa tanpa perbedaan.

Mengenai hal ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengingatkan agar pendidik maupun orang tua untuk tidak membeda-bedakan. Menurutnya, semakin banyak masalah yang dihadapi anak, orang tua dan pendidik justru harus lebih intensif dalam memberikan bimbingan.

"Semakin rumit permasalahan mereka, semakin bermakna kehadiran kita," ujar Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek, Zulfikri Anas, dalam Peluncuran Hasil Penelitian Penggunaan Aplikasi Digital Bagi Pembelajaran Anak, di Hotel Borobudur Jakarta Jalan Lapangan Banteng Selatan, Jakarta, Kamis (16/11/2023).

Jangan Berpihak pada Anak Tertentu
Lebih lanjut, Anas menerangkan jika dunia pendidikan sekarang masih berpihak pada anak-anak tertentu. Anak-anak yang kuat secara akademik ingin dimasukkan ke sekolah yang terbaik. Sedangkan anak-anak yang lemah dalam akademik dimasukkan ke sekolah lain.

"Kita tidak ingin lagi seperti itu, karena Tuhan tidak mengenal produk gagal," jelas Anas.

"Kalau anak itu lemah, kita prioritaskan untuk membimbing mereka. Jadi jangan sampai kita meninggalkan generasi yang lemah di kemudian hari. Jangan sampai akibat kekurangan dan keterbatasan anak secara akademik itu yang menghalangi mereka tidak mendapat akses pendidikan bermutu," imbuhnya.

Ia menegaskan agar semua anak mendapat akses pendidikan yang sama. Tidak hanya bagi siswa berprestasi saja.

"Jangan sampai ada kesan bahwa pendidikan bermutu hanya diperuntukkan bagi anak yang bagus prestasinya sementara anak yang tidak, tidak berhak masuk ke sekolah yang berkualitas," ujarnya.

"Siapapun anaknya di Indonesia, apapun kondisinya, di manapun ia berada, ia berhak mendapat layanan pendidikan yang terbaik dari kita," pungkasnya.

Ingatkan Orang Tua dan Pendidik
Oleh karena itu, Anas mengingatkan kepada pendidik dan orang tua untuk turut serta membimbing anak. Pendidik dan orang tua bertugas memaksimalkan potensi yang telah dimiliki oleh setiap anak.

"Setiap manusia itu punya keistimewaan, di manapun dia berada, dan punya posisi dalam kehidupan, dan kitalah orang yang bertanggung jawab untuk membantu mereka bisa mengenal dirinya," jelasnya.

Terlebih masa yang dilalui anak zaman sekarang berbeda dengan masa kecil orang tuanya. Saat ini, anak melewati perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat.

Mengenai hal ini, pendidik dan orang tua didorong untuk membantu anak dalam mengenali dirinya. Mempelajari literasi, karakter, serta cara berpikir kritis agar anak lebih mudah beradaptasi di situasi yang sangat dinamis. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan