Cara Menghentikan Krim Dokter Dengan Aman

Krim Dokter-tangkapan layar -

2. Fokus Pada Barrier Skin: Hidrasi dan Pelindung

Setelah berhenti dari krim dokter, biasanya kulit jadi lebih kering, sensitif, bahkan bisa muncul kemerahan.

Itulah mengapa sangat penting untuk fokus menjaga skin barrier agar tetap kuat dan terlindungi.

Menurut Dr. Marisa Garshick, board-certified dermatologist dalam wawancaranya dengan Allure, bahan seperti ceramide, hyaluronic acid, dan niacinamide sangat direkomendasikan karena mampu memperkuat pertahanan alami kulit.

Laman Real Simple juga menyebutkan penggunaan moisturizer yang mengandung humektan (penarik air), seperti glycerin dan panthenol, bisa membantu menjaga hidrasi kulit dan mencegah pengelupasan berlebihan.

Jadi, pastikan produk yang kamu pakai benar-benar fokus pada pemulihan, bukan malah memberikan stimulasi berlebih.

3. Jangan Gunakan Produk yang Mengandung Brightening untuk Sementara

Meskipun kamu tergoda untuk langsung menggunakan produk brightening agar kulit tampak lebih cerah setelah lepas dari krim dokter, tahan dulu.

Dr. Shereene Idriss, dermatolog ternama dari New York dalam kanal YouTube miliknya The PillowtalkDerm, menyarankan untuk menghindari bahan-bahan seperti vitamin C, alpha arbutin, kojic acid, dan glycolic acid selama beberapa minggu pertama.

Produk brightening seringkali mengandung bahan aktif yang cukup keras, yang jika digunakan pada kulit yang masih dalam masa penyesuaian justru bisa memperburuk kondisi seperti kemerahan, pengelupasan, atau jerawat.

Fokuslah terlebih dahulu pada hidrasi dan perbaikan, baru setelah skin barrier membaik, kamu bisa perlahan memasukkan produk pencerah ke rutinitas skincare-mu.

4. Gunakan Basic Skincare Saja

Untuk sementara waktu, kamu cukup menggunakan basic skincare routine yang terdiri dari tiga langkah: pembersih lembut, pelembap, dan sunscreen.

Dr. Corey L. Hartman, seorang dermatologist asal Birmingham, menjelaskan dalam artikel di Byrdie bahwa semakin sederhana skincare-mu, semakin kecil kemungkinan terjadinya reaksi negatif.

Kulit yang sedang dalam fase transisi biasanya tidak bisa mentoleransi terlalu banyak bahan aktif.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan