Sudahkah Isra Mi’raj Memperjalankan Cinta Kita ke Baitul Maqdis?

Baitul Maqdis.-Foto: net-

Penduduk langit menyambutnya dengan penuh suka cita; “مَرْحَبًا”. Ya, “Marhaban!” Diucapkan oleh para Nabi dan malaikat, di setiap lapis langit.  Dengan kata-kata yang demikian indahnya, مَرْحَبًا بِهِ وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ جَاءَ. “Selamat datang, sebaik-baik orang yang datang.”

Selamat datang wahai manusia terbaik!

Bayangkan, saat ini ahlu Gaza, ahlu Syam, ahlu Baitul Maqdis sedang berada di kondisi yang serupa dengan Rasulullah ﷺ. Mereka sedang melangitkan doa yang sama, ”Wahai Tuhan Yang Maha Penyayang, Engkaulah Tuhan orang-orang yang lemah dan Tuhan pelindungku. Kepada siapa hendak Engkau serahkan nasibku?”

“Kepada orang jauhkah yang berwajah muram kepadaku? Atau kepada musuh yang akan menguasai diriku?”

Apakah kepada umat Islam yang mengacuhkan mereka? Kepada wajah Barat yang kini terbuka jelas topengnya? Atau kepada penjajah yang menari congkak di atas darah para syuhada?

Maka dengan menghikmahi perjalanan Isra Mi’raj ini, kita tahu jawabannya. Sekali-kali tidak!

Sebagaimana surat Ar-Ruum mengajarkan kita bahwa Allah memerintahkan kita untuk memerhatikan geopolitik di wilayah Baitul Maqdis, di mana Allah berjanji bahwa orang-orang beriman itu akan bergembira. Akan menang!

Karena apa?

بِنَصْرِ ٱللَّهِ

Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang.

وَعْدَ ٱللَّهِ

“(Sebagai) janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Al-Qur’an surat Ar-Ruum ayat 5-6).

Peristiwa Isra Mi’raj ini pula yang merupakan titik balik dalam sejarah pembebasan Baitul Maqdis. Setelah Isra Mi’raj, setelah Rasulullah ﷺ menjadi imam bagi seluruh Nabi dan Rasul sebelumnya, hadirlah semangat baru.

Rasulullah ﷺ pun memulai strategi pembebasan Baitul Maqdis yang terus diwariskan kepada para sahabat yang mulia.

Dengan tahapan ilmu, diplomasi/politik, lalu jihad militer untuk menumpaskan kezhaliman yang saat itu pun sedang berlangsung di Baitul Maqdis, di bawah penjajahan Romawi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan