Pertamina Patra Niaga Imbau Masyarakat Waspada Hoaks Terkait BBM & SPBU, Ini Faktanya

Pertamina Patra Niaga membeberkan sederet hoaks terkait layanan BBM dan SPBU dan fakta sebenarnya, silakan disimak. Masyarakat dan konsumsen diimbau waspada. -Foto: Dokumentasi Humas Pertamina-
JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pertamina Patra Niaga dalam beberapa waktu terakhir telah mengamati dan membaca adanya praktik manipulasi informasi atau bahkan penyesatan informasi alias hoaks yang berpotensi membuat masyarakat dan konsumen menjadi tidak nyaman dan kuatir kondisi yang terjadi.
Penyebaran disinformasi atau hoaks ini dilakukan pihak yang tidak bertanggungjawab dan diarahkan kepada Pertamina dan pemerintah.
Kondisi tersebut sangat disayangkan Pertamina, karena tidak saja merupakan pencemaran nama baik Pertamina sebagai BUMN namun juga terhadap pemerintah yang saat ini sedang membantu dan menjadi pengayom dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Karena itu, Pertamina Patra Niaga merasa perlu untuk meluruskan sejumlah informasi hoaks yang beredar di media sosial.
Berikut deretan hoaks dan fakta sebenarnya:
1. Pembatasan pengisian BBM hingga 7 hari untuk mobil dan 4 hari untuk motor, serta larangan bagi penunggak pajak kendaraan adalah tidak benar.
Penyaluran BBM, khususnya BBM Subsidi, tetap berjalan sesuai ketentuan pemerintah melalui mekanisme yang berlaku agar lebih tepat sasaran dan transparan. Hal ini juga sudah disampaikan Kementerian ESDM melalui juru bicaranya.
2. Adanya kebakaran SPBU akibat kebijakan pembatasan BBM adalah hoaks. Video yang beredar adalah rekaman lama dari peristiwa berbeda, yaitu insiden kebakaran SPBU di Aceh pada 2024.
3. Video viral Lumajang: masyarakat disebut menggeruduk SPBU adalah hoaks. Kejadian sebenarnya adalah pada Rabu, 17 September 2025, ketika ada karnaval di Desa Sentul, Lumajang.
Penonton berdesakan berteduh di area SPBU yang sudah tutup sejak pukul 21.00 WIB karena hujan deras. Keributan terjadi akibat pengaruh minuman keras, bukan karena layanan SPBU.
Tidak ada penjarahan atau kerusakan, hanya sampah yang berserakan keesokan harinya. Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun mengimbau masyarakat agar jeli dan teliti terhadap berbagai bentuk disinformasi yang sering beredar.
“Selain isu pembatasan BBM, masyarakat juga perlu mewaspadai hoaks lainnya, seperti rekrutmen fiktif yang meminta biaya, kabar mobil tangki Pertamina mengisi di SPBU swasta, maupun informasi palsu terkait harga,” ungkap Roberth dalam keterangannya, Jumat (26/9).
Pertamina Patra Niaga mengajak masyarakat untuk selalu memastikan kebenaran informasi melalui kanal resmi perusahaan, yakni Pertamina Call Center 135 dan akun resmi media sosial Pertamina. (jp)