Benar Nggak Sih, Sewa Rumah Lebih Baik Dibandingkan Beli?

ilustrasi investasi rumah atau properti.-Foto: net-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Membeli rumah semasa muda kerap kali dianggap sebagai capaian utama masyarakat di Indonesia. Seseorang bekerja keras untuk dapat memiliki sebuah properti yang setiap bulannya akan ia cicil dengan gaji pas-pasan.

Tapi, hal ini tak berlaku bagi seorang Tori Dunlap, anak muda asal Amerika Serikat (AS). Tori memutuskan untuk menyewa properti saja sebagai tempat tinggal meskipun sudah memiliki US$ 100 ribu atau sekitar Rp 1,58 miliar pada umur 25 tahun dan mampu membeli rumah di Seattle.

Penulis best seller New York Times tersebut merasa bahwa salah satu keputusan keuangan terbaik yang ia lakukan justru tidak membeli rumah. Alasan Dunlap tidak membeli rumah karena harga tanah/properti yang dirasa kemahalan.

"Saya sebenarnya nyaris membeli sebuah kondominium dekat Seattle," kata Dunlap kepada CNBC Make It, dikutip Sabtu (3/2/2024) dilansir dari detik.com.

Baca Juga: Sempat Mangkir, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Hadiri Pemeriksaan KPK Terkait Kasus SYL

"Jika saya melakukan itu, hidup saya akan sangat berbeda. Saya akan tinggal satu jam di luar kota, saya tidak akan berteman dengan cara yang sama." lanjutnya.

Meski sebagai seorang jutawan di AS, dia menganggap menyewa tempat tinggal bukanlah suatu masalah. Menurutnya, keputusan tersebut merupakan suatu hal yang masuk akal dengan gaya hidupnya.

"Saya lajang, saya tidak punya anak dan saya sering bepergian. Sangat menyenangkan mengetahui bahwa saya memiliki fleksibilitas untuk mengambil dan bergerak jika saya mau," jelas Dunlap.

Dibandingkan menghabiskan US$ 100 ribunya untuk membeli satu properti, ia memutuskan untuk menginvestasikan nominal tersebut.

Menurut Dunlap, menyewa atau membeli rumah merupakan pilihan yang salah bagi kebanyakan orang mengingat tingginya harga properti, perawatannya, hingga jarak dengan lokasi kantor yang juga membutuhkan waktu dan biaya lebih.

Dunlap mendorong pembeli potensial untuk memastikan "matematika masuk akal" sebelum membeli rumah, termasuk semua biaya tambahan lainnya. Menurutnya, membeli rumah harus berdasarkan keputusan yang masuk akal.

"Tidak hanya secara finansial, tetapi secara emosional. Jika tidak, itu tidak akan menjadi langkah yang cerdas," kata Dunlap. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan