Buku Selangkah di Belakang Mbak Tutut Resmi Rilis, Bamsoet Berkomentar Begini

Anggota DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet)-foto :jpnn.com-

JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Buku biografi Siti Hardijanti Hastuti Rukmana alias Tutut Soeharto berjudul Selangkah di Belakang Mbak Tutut resmi dirilis. 

Buku ini bagian dari hasil kolaborasi pemikiran berbagai tokoh nasional, rekan kerja, sahabat, serta keluarga, yang bertujuan untuk mengabadikan perjalanan hidup dan nilai-nilai yang dipegang oleh Mbak Tutut.

Dengan lebih dari 500 halaman, buku itu mengisahkan perjalanan hidup Tutut, mulai dari masa kecilnya di Yogyakarta, kiprahnya di dunia bisnis dan politik, hingga perannya sebagai tokoh keluarga Cendana dan seorang penggiat sosial.

Anggota DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), memberikan apresiasi atas peluncuran buku Siti Hardijanti Hastuti (Tutut Soeharto) yang berjudul "Selangkah di Belakang Mbak Tutut". Bamsoet menilai Buku itu bukan sekadar memoar.

BACA JUGA:Polri Kampanyekan Keselamatan melalui Polantas Menyapa di Dieng Culture Festival

Menurutnya buku itu cermin kepemimpinan yang rendah hati, aspiratif, konsisten melayani, dan dekat dengan denyut masyarakat. 

"Saya menghormati cara Mbak Tutut menempatkan diri selama ini. Konsisten bekerja, tidak banyak berdebat, tetapi tampak dari hasil," kata Bamsoet di Jakata, baru-baru ini. Menurut Bamsoet, buku ini memberikan perspektif dari balik layar tentang bagaimana kepemimpinan dapat bekerja secara senyap, tetapi tetap memberikan dampak yang signifikan.

Catatan yang terhimpun dalam buku ini menampilkan interaksi Tutut dengan berbagai komunitas, aktivis sosial, serta jaringan kader-kader penggerak yang aktif bekerja di tingkat akar rumput. Pembaca dapat menemukan konteks yang utuh mengenai kedisiplinan, keteguhan, dan kebersahajaan yang menjadi fondasi dari setiap tindakan nyata yang dilakukan Tutut.

Dia menyebut Buku itu memperlihatkan sisi kepemimpinan yang tidak selalu berada di panggung depan, tetapi konsisten memberi pengaruh. "Memperlihatkan kepemimpinan yang rendah hati, tidak banyak bicara, tetapi membiarkan hasil kerja berbicara sendiri. Mbak Tutut menunjukkan bagaimana pengabdian bisa berlangsung senyap, namun berdampak," katanya menambahkan.

Sementara itu, Donna Sita Indria selaku penulis buku "Selangkah di Belakang Mbak Tutut", mengungkapkan Tutut bukan sekadar penikmat budaya. Tutut dinilai berperan aktif dalam mengangkat warisan budaya Nusantara ke panggung internasional. 

“Saya pernah ikut ke Papua, dulu masih disebut Irian Jaya. Mbak Tutut begitu bersemangat mengangkat kerajinan Asmat yang orisinal, lalu memperkenalkannya ke dunia. Itu menjadi bukti kepeduliannya terhadap budaya bangsa," ujar Donna.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan