Baru 4 Desa di Lebong Resmi Jadi Desa Tangguh Bencana

Baru 4 Desa di Lebong Resmi Jadi Desa Tangguh Bencana-foto :dok/radarlebong-

LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Hingga pertengahan 2025, upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) baru mencakup empat desa.

Destana dibentuk sebagai langkah preventif menghadapi potensi bencana alam, khususnya di daerah rawan bencana.

Kepala BPBD Lebong, Tantawi, SP, melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Andri Gromiko, menjelaskan bahwa pembentukan Destana mengacu pada Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana.

Dengan adanya Destana, masyarakat desa diharapkan lebih siap dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

BACA JUGA:BPBD Imbau Warga Lebong Waspada Bencana Saat Cuaca Ekstrem

"Untuk saat ini, baru ada empat desa di Kabupaten Lebong yang telah resmi menjadi Desa Tangguh Bencana, yakni Desa Kota Donok dan Suka Sari di Kecamatan Lebong Selatan, Desa Lebong Donok di Kecamatan Lebong Utara, serta Desa Lemeu di Kecamatan Uram Jaya," jelas Andri Gromiko.

Selain pembentukan Destana, BPBD Lebong juga telah menginisiasi pembentukan Keluarga Tangguh Bencana (Katana) di empat desa lainnya, yaitu Desa Karang Anyar di Kecamatan Lebong Tengah, Nangai Tayau di Kecamatan Amen, Embong Uram di Kecamatan Uram Jaya, dan Ujung Tanjung III di Kecamatan Lebong Sakti.

Katana dibentuk untuk meningkatkan kesiapsiagaan keluarga menghadapi ancaman bencana di lingkungan terdekat mereka.

"Untuk program Katana, BPBD Provinsi Bengkulu juga telah membentuk dua desa yaitu Desa Pyang Mbik Kecamatan Amen dan Desa Sukasari Kecamatan Lebong Selatan," tambah Andri.

Lebih lanjut, BPBD Lebong telah merencanakan perluasan pembentukan Destana pada tahun 2026 mendatang. Beberapa desa yang telah ditetapkan sebagai lokus pengembangan Destana berikutnya antara lain Desa Talang Donok di Kecamatan Topos dan Talang Leak di Kecamatan Bingin Kuning. Kedua desa ini dikenal sebagai daerah rawan bencana banjir, terutama saat musim penghujan tiba.

Dengan pembentukan Destana dan Katana ini, diharapkan masyarakat Lebong semakin tangguh dalam menghadapi ancaman bencana alam, serta mampu meminimalkan dampak kerugian yang mungkin terjadi di kemudian hari.

"Sejauh ini, kami terus memberikan edukasi kepada masyarakat di daerah rawan bencana untuk senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan. Bencana dapat datang sewaktu-waktu, oleh karena itu mitigasi dan kesiapsiagaan harus terus diperkuat," tutup Andri. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan