Gus Muhaimin: Pemerintah Berterima Kasih kepada Pesantren

Menko Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (tengah).-foto: net-
SEMARANG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Menko Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin mengakui bahwa pemerintah wajib berterima kasih kepada pesantren.
Gus Muhaimin mengatakan pesantren telah berperan mengatasi berbagai tantangan bangsa, termasuk kemiskinan.
"Terima kasih kepada pesantren dengan seluruh keterbatasan yang dimiliki, dengan seluruh resources yang ada, melalui pengajaran, sistem pendidikan, alhamdulillah bisa mengatasi berbagai tantangan termasuk kemiskinan," ujarnya.
Menko PM mengungkap hal itu saat Rapat Koordinasi dan Dialog Pemberdayaan Membangun Ekosistem Pemberdayaan Masyarakat Desa: Kolaborasi Bersama Pemerintah, Akademisi, dan Pesantren Menuju Nol Kemiskinan, di Kampus UIN Walisongo Semarang, Kamis (19/6).
Dia menuturkan bahwa pendidikan Islam selama ini telah mendorong mobilitas vertikal masyarakat. Lulusan pesantren juga sangat variatif, bukan sekadar ilmu-ilmu agama yang dikuasai, tetapi juga mandiri dan memiliki daya tahan hidup.
"Lulusan pesantren sebetulnya punya dua hal, yakni mandiri atau punya daya tahan. Ini berbeda. Lulusan pesantren dianggap mandiri, sebetulnya belum tentu mandiri. Bisa saja punya daya tahan, karena didasari penggemblengannya kuat. Yang penting punya daya tahan dan mandiri, yakni memiliki kelebihan kompetitif, memiliki daya saing yang unggul di banding yang lain," katanya.
"Saya juga menyaksikan UIN ini, sebuah lembaga pendidikan yang paling berjasa mentransformasi sumber daya manusia pesantren. Kalau tidak ada UIN lulusan pesantren tidak semaju hari ini," imbuh Gus Muhaimin.
Menurutnya, menghapus kemiskinan dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat adalah salah satu cita-cita besar bangsa Indonesia.
Untuk melaksanakan cita-cita tersebut desa harus dibebaskan dari kemiskinan. Menurut data BPS 2024, saat ini ada sekitar 5,5 juta jiwa masyarakat miskin tinggal di desa.
“Keberadaan 65.000 BUMDes dan 80.000 Koperasi Merah Putih yang tersebar di desa-desa harus menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi dan akselerator kemandirian desa. Jika BUMDes dan koperasi saling bersinergi, maka jutaan lapangan kerja berkualitas di desa akan segera terwujud,” katanya.
Gus Muhaimin menuturkan, desa bukan hanya tempat tinggal, tetapi tempat pemberdayaan yang mampu meningkatkan kesejahtetaan rakyat.
"Untuk itu, pesantren perlu didorong menjadi rural empowerment hub atau Pusat Pemberdayaan Masyarakat Desa. Pesantren memiliki potensi luar biasa untuk menaikkan taraf hidup masyarakat dengan cara terlibat dalam berbagai program prioritas pemerintah," katanya. (jp)