Bupati BU Turun Langsung Bantu Petani di Tengah Ancaman Kemarau

Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata.-(fendi/rl)-
BENGKULUUTARA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara menunjukkan kepedulian nyata terhadap sektor pertanian di tengah ancaman musim kemarau yang diprediksi akan berlangsung dari Juni hingga September 2025.
Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius, khususnya bagi para petani padi yang mengandalkan air irigasi maupun tadah hujan untuk bercocok tanam.
Sebagai langkah sigap menjawab persoalan ini, Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata, turun langsung ke lapangan bersama jajaran dan alat berat untuk membuka akses air dari sungai ke saluran irigasi yang mengairi sekitar 400 hektare sawah di Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya.
Langkah cepat ini menjadi angin segar bagi lebih dari 30 kelompok tani yang sebelumnya terancam gagal tanam akibat menurunnya debit air sungai.
Baca Juga: Pemdes Pagar Agung Gelar Gotong Royong Bersihkan Jalan, Peringati Hari Lingkungan Hidup 2025
"Kami sangat terbantu dengan tindakan cepat pemerintah. Jika aliran air tetap lancar, petani akan tetap bisa menanam padi meski kemarau," ujar seorang ketua kelompok tani setempat.
Masuknya musim tanam pada Juni ini memang krusial bagi keberlangsungan pertanian padi di Bengkulu Utara.
Dengan curah hujan yang minim, petani menggantungkan harapan pada irigasi yang stabil.
Upaya pemkab ini dinilai menjadi contoh nyata kepemimpinan responsif terhadap kebutuhan lapangan.
Namun di sisi lain, perhatian terhadap sektor peternakan dan perikanan air tawar dinilai masih belum maksimal.
Meski sempat meresmikan sentra pengolahan ikan modern, keluhan dari para pembudidaya ikan air tawar terkait tingginya harga pakan dan rendahnya harga jual ikan belum mendapatkan solusi konkret.
Banyak pelaku usaha mikro di sektor ini mengaku tertekan dan mulai kehilangan harapan akibat ketimpangan harga yang terus berlanjut.
Kawasan minapolitan yang selama ini menjadi pusat budidaya ikan air tawar di Kabupaten Bengkulu Utara masih menanti terobosan dan kebijakan strategis dari pemerintah daerah.
Harapan besar tetap ada, bahwa kepemimpinan yang telah menunjukkan keberpihakan pada sektor pertanian juga akan menyasar sektor perikanan dan peternakan dalam waktu dekat.