Pelajar di Jabar Masuk Sekolah Jam 6.30, Guru Dilarang Memberikan PR

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal pendidikan karakter.-foto: net-
BANDUNG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berencana meniadakan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa siswi sekolah di wilayahnya.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi a.k.a Demul mengatakan, rencana tersebut menyusul adanya pembatasan jam malam -pelajar tidak boleh beraktivitas di luar rumah di atas pukul 21.00 WIB.
Selain itu, di tahun ajaran baru, Demul juga akan mengubah jam masuk siswa PAUD hingga SMA sederajat menjadi pukul 06.30 WIB.
"Karena anak-anak tidak boleh keluar rumah lebih dari jam sembilan tanpa pendampingan, tanpa keperluan yang mendesak, yang didasarkan pada izin orang tuanya, maka Pemprov Javar berencana untuk menghapus pekerjaan rumah bagi anak-anak sekolah," kata Dedi, dikutip dari Instagram pada akun pribadinya, Rabu (4/6).
Menurut Dedi, seluruh tugas sekolah idealnya dikerjakan di sekolah, sehingga tidak menjadi beban tambahan siswa di rumah.
Dengan begitu, maka siswa bisa menggunakan waktu di luar sekolah untuk kegiatan bermanfaat lainnya.
"Di rumah anak-anak itu relaks, baca buku, berolahraga, fokus membantu kedua orang tuanya, meringankan beban-beban pekerjaannya. Kemudian, belajar membereskan rumah, cuci piring, perempuan belajar masak, ngepel, dan berbagai kegiatan lainnya yang bermanfaat," kata politikus Gerindra itu.
Demul pun sadar kebijakan yang diinisiasinya itu bisa menimbulkan pro dan kontra. Kendati begitu, hal tersebut lumrah dalam konteks berdemokrasi.
“Yang terpenting adalah tujuan utamanya ialah mewujudkan anak-anak Jawa Barat yang cageur, bageur, bener, pinter, jeung singer (Sehat, baik, benar, pintar, dan kreatif),” katanya. (jp)