Kolaborasi Lintas Sektor Mampu Percepat Terciptanya Dunia Bebas Asap

Pemusnaan rokok tembakau.-foto: net-
JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kolaborasi lintas sektor dinilai penting untuk mempercepat kemajuan menuju Dunia Bebas Asap. Hingga beberapa tahun lalu, satu-satunya cara untuk mengurangi dampak kesehatan dari kebiasaan merokok hanyalah melalui kebijakan pengendalian tembakau. Kebijakan itu bertujuan membuat rokok makin tidak menarik.
"Namun kini, perokok dewasa yang sebelumnya kesulitan berhenti merokok, memiliki pilihan untuk beralih sepenuhnya ke produk alternatif dengan profil risiko yang lebih rendah," kata Chief Corporate Officer, BAT Group, Kingsley Wheaton, Jumat (30/5).
Beragam produk bebas asap kini tersedia mulai dari vape, produk tembakau yang dipanaskan, hingga kantong nikotin yang tidak membakar tembakau dan hanya menghasilkan sebagian kecil zat berbahaya dibandingkan asap rokok konvensional.
Di sisi lain, negara-negara yang telah mengadopsi produk ini, seperti Jepang, Selandia Baru, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat, mencatat penurunan prevalensi merokok yang lebih cepat.
"Swedia menjadi contoh nyata efektivitas pendekatan pengurangan risiko tembakau atau Tobacco Harm Reduction," ujarnya.
Selama 30 tahun terakhir, banyak orang di Swedia yang beralih dari merokok ke penggunaan snus, produk tembakau oral tradisional.
Beberapa tahun terakhir, berbagai produk bebas asap lainnya juga diperkenalkan dan dijual dengan harga yang lebih terjangkau karena dikenakan pajak berdasarkan tingkat profil risiko yang lebih rendah.
Meskipun tingkat konsumsi produk tembakau per kapita di Swedia setara dengan rata-rata Uni Eropa, negara tersebut mencatat prevalensi merokok terendah di Uni Eropa, yakni hanya 5,4%.
"Swedia juga memiliki tingkat kematian terendah akibat kanker paru-paru, trakea, bronkus, dan rongga mulut di Uni Eropa," imbuhnya.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa sebanyak 3,5 juta nyawa dapat diselamatkan dalam satu dekade ke depan apabila Uni Eropa berhasil mencapai hasil yang sama seperti Swedia.
Di Indonesia, para ilmuwan juga memperkirakan bahwa sebanyak 4,6 juta nyawa bisa diselamatkan pada 2060 apabila pendekatan Pengurangan Risiko Tembakau diimplementasikan dan dikombinasikan dengan perawatan kanker paru yang maksimal.
Sebagai induk perusahaan Bentoel Group, BAT, meyakini bahwa pendekatan pengurangan risiko tembakau merupakan salah satu peluang terbesar untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
"Jika diimplementasikan dengan regulasi yang matang, kebijakan pengendalian tembakau dan pendekatan pengurangan risiko dapat berjalan beriringan untuk menurunkan prevalensi merokok," ucapnya.
Dia menambahkan, mengurangi dampak kesehatan dari kebiasaan merokok adalah kepentingan bersama. Mengatasi isu sosial sebesar ini hanya dapat dicapai melalui dialog terbuka, berbagi riset ilmiah, dan kolaborasi lintas sektor.