Heboh Pengusaha Cilegon Minta Proyek Rp 5 T Tanpa Tender, Sahroni: Ini Preman!

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.-foto: net-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti video viral tentang sejumlah pengusaha di Cilegon minta proyek senilai Rp 5 triliun tanpa tender kepada investor.
Para pengusaha yang merupakan oknum anggota Kadin Cilegon tersebut meminta proyek tersebut kepada PT Chandra Asri Alkali (CAA).
Dalam video itu terlihat sekelompok orang berpakaian Kadin Cilegon dan beberapa ormas yang ada di kota itu mengintimidasi perwakilan perusahaan kontraktor asal Tiongkok tersebut.
Kapolres Cilegon pun menyebut pihaknya telah melakukan mediasi dengan mempertemukan kedua belah pihak.
Terkait masalah itu, Sahroni yakin aksi tersebut dilakukan oknum, tanpa instruksi resmi dari Kadin.
"Saya tidak yakin budaya dan kebijakan Kadin seperti itu. Karena saya sendiri juga anggota Kadin, dan tidak pernah ada ceritanya Kadin memperbolehkan hal seperti itu. Justru dilarang keras oleh Ketum Kadin Pak Anin," kata Sahroni melalui keterangan tertulis, Rabu (14/5/2025).
Menurut Sahroni, aksi meminta proyek disertai intimidasi seperti yang terjadi di Cilegon bukan kebiasaan anggota Kadin.
"Jadi, ini jelas bukan Kadin. Ini preman. Yang begini juga harus segera ditindak oleh Satgas Anti Premanisme dan usut semua oknumnya," lanjut legislator Partai NasDem itu.
Sahroni menilai aksi premanisme dalam dunia usaha harus diberantas. Baik itu dilakukan oleh pihak eksternal ataupun dari pihak pengusaha itu sendiri sekalipun.
"Pak Presiden Prabowo sudah jelas minta untuk berantas premanisme dalam dunia usaha. Jadi, kalau ada bisnis yang didatangi atau dipalaki, di mana pun itu, harus ditindak," ujarnya.
Menurut Sahroni, tindakan meminta jatah proyek seperti itu tidak boleh dibiarkan terjadi di daerah mana pun di tanah air.
"Mau itu bentuknya jatah parkirlah, proyek tanpa tenderlah, jatah pengamananlah, atau apa pun itu. Harus tegas dan berantas, karena saya yakin Pak Prabowo juga tidak suka hal-hal seperti ini," kata Sahroni. (jp)