Launching Tanam Jagung Serentak,Wabup Ajak 93 Desa Realisasikan Program Ketahanan Pangan

Wakil Bupati Lebong Bambang ASB, S.Sos, M.Si saat mengikuti launching tanam jagung serentak yang dilaksanakan di Desa Tik Jeniak Kecamatan Lebong Selatan, Rabu 14 Mei 2025.-foto :amri rakhmatullah/radarlebong-

LEBONG.koranradarlebong.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Tik Jeniak, Kecamatan Lebong Selatan, secara resmi meluncurkan kegiatan tanam jagung serentak pada Rabu, 14 Mei 2025.

Acara ini turut dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Lebong, Bambang ASB, S.Sos, M.Si, yang sekaligus mengajak seluruh desa di Kabupaten Lebong untuk segera menjalankan program ketahanan pangan berbasis Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2025.

Dalam arahannya, Wabup Bambang menegaskan bahwa sebanyak 93 desa di Kabupaten Lebong diimbau untuk sesegera mungkin memulai program ketahanan pangan, mengingat pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran khusus sebesar 20 persen dari Dana Desa 2025 untuk mendukung program ini.

“Saya sangat berharap desa lainnya bisa segera menjalankan program ketahanan pangan dengan memanfaatkan anggaran 20 persen dari Dana Desa tahun ini,” tegasnya.

BACA JUGA:Antisipasi Rawan Pangan, Polisi Dukung Petani Tanam Jagung di Lahan Kering

Bambang ASB juga menekankan bahwa program ketahanan pangan tidak harus terfokus pada tanaman jagung saja.

Pemerintah desa bisa menyesuaikan jenis tanaman dengan kondisi lahan dan potensi wilayah masing-masing. Komoditas seperti kedelai, ubi, dan palawija lainnya juga bisa menjadi alternatif yang layak untuk ditanam.

“Kita tidak harus tanam jagung. Kalau wilayahnya lebih cocok untuk kedelai, silakan tanam kedelai. Yang penting, program ketahanan pangan ini berjalan dengan baik dan hasilnya bisa dirasakan masyarakat,” ujarnya.

Ia mencontohkan bahwa jagung bisa dipanen dalam waktu sekitar tiga bulan, sementara kedelai dalam waktu sekitar 120 hari.

Oleh karena itu, setiap desa diminta lebih jeli dalam menentukan komoditas andalan sesuai kondisi geografis dan iklim.

Terkait kekhawatiran para petani soal pemasaran hasil panen, Wabup Bambang memberikan jaminan bahwa hasil dari program ketahanan pangan ini akan ditampung oleh Bulog, sehingga petani tidak perlu khawatir soal harga jual yang rendah atau hasil panen yang tidak terserap pasar.

“Persoalan petani selama ini adalah pemasaran. Tapi untuk komoditas ketahanan pangan, nanti akan ditampung langsung oleh Bulog,” ungkapnya.

Selain Bulog, pemerintah juga tengah mendorong pembentukan Koperasi Merah Putih, sebagai wadah kolektif untuk menampung dan memasarkan hasil pertanian dari desa-desa.

Koperasi ini diharapkan mampu menjaga harga jual hasil pertanian tetap stabil dan mengurangi ketergantungan petani pada tengkulak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan