Teknik Okulasi, Solusi Tingkatkan Produktivitas Kopi Robusta

Teknik okulasi sebagai metode utama peremajaan.-foto: net-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pemerintah Kabupaten Lebong melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Disperkan) mulai mengambil langkah strategis untuk meningkatkan produksi kopi robusta pada tahun 2025.

Saat ini, Lebong memiliki luas lahan perkebunan kopi sebesar 8.180 hektare dengan total produksi mencapai 5.204 ton per tahun.

Namun, hasil produksi per hektare masih tergolong rendah jika dibandingkan kabupaten lain di Provinsi Bengkulu.

Rata-rata hasil biji kopi kering di Lebong hanya mencapai 742 kilogram per hektare, jauh di bawah produktivitas Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong yang sudah mencapai lebih dari 1 ton per hektare. 

Baca Juga: Sekolah Rakyat Berpusat di Kecamatan Lebong Atas

Kepala Disperkan Lebong, Hedi Parindo, SE, melalui Pengawas Benih Tanaman, Yosep Nuriska, mengatakan bahwa faktor utama yang menyebabkan rendahnya hasil panen adalah penggunaan bibit kopi yang tidak berlabel dan metode perawatan yang kurang optimal oleh petani.

"Jadi salah satu yang menjadi penyebab rendahnya hasil panen kopi di Lebong, karena pemilihan bibit yang tidak tepat serta tidak optimalnya perawatan kopi," jelasnya. 

Untuk mengatasi hal ini, lanjut Yosep, pihaknya akan melakukan peremajaan batang kopi di atas lahan seluas 2 hektare yang tersebar di empat kecamatan yakni kecamatan Topos, Rimbo Pengadang, Lebong Selatan, dan Lebong Tengah.

"Total batang kopi robusta yang akan diremajakan mencapai 3.000 hingga 3.500 batang, dengan teknik okulasi sebagai metode utama peremajaan," tambahnya.

Ia berharap, lanngkah ini diharapkan dapat meningkatkan hasil panen dan kualitas produksi kopi robusta Lebong, sekaligus mendorong daya saing kopi lokal di pasar nasional. 

Selain itu, pihaknya juga menekankan pentingnya penggunaan bibit unggul dan pelatihan bagi petani agar metode budidaya kopi semakin modern dan berkelanjutan. 

"Semoga upaya ini Lebong berpeluang menjadi salah satu pusat produksi kopi unggulan di Provinsi Bengkulu," pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan