SPMB 2025: Jalur Prestasi Jenjang SMP dan SMA Ditambah

Siswa SMP. Ilustrasi.-foto: net-

JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), Gogot Suharwoto mengungkapkan, sistem SPMB kini mengatur jalur masuk melalui empat skema, yakni domisili, prestasi (baik akademik maupun non-akedemik), afirmasi, dan mutasi. 

Salah satu perubahan signifikan dalam SPMB terjadi pada jenjang SMP dan SMA, di mana proporsi jalur domisili dikurangi. 

"Jadi, kuota untuk jalur afirmasi dan prestasi ditambah," kata Gogot, Sabtu (26/4). 

Bagaimana dengan jenjang SD? Gogot menyampaikan persentase jalur penerimaan tetap dipertahankan sebagaimana sebelumnya. 

Untuk SPMB SMP, kuota domisili minimal 40%, afirmasi minimal 20%, prestasi minimal 25%, dan mutasi maksimal 5%.  

Untuk SPMB SMA, kuota domisili minimal 30%, afirmasi minimal 30%, prestasi minimal 30%, dan mutasi maksimal 5%.

Hal ini dilakukan untuk memberikan ruang lebih besar bagi calon murid dari keluarga ekonomi tidak mampu, penyandang disabilitas, dan calon murid berprestasi.

Menurut Gogot, penambahan kuota jalur afirmasi dilakukan berdasarkan hasil pembahasan bersama Menteri Sosial. 

Dari data yang dihimpun Kemendikdasmen, sekitar 80% anak yang rentan tidak melanjutkan pendidikan berasal dari keluarga tidak mampu. 

"Oleh karena itu, jalur afirmasi ini difokuskan untuk murid dari keluarga kurang mampu, termasuk di dalamnya anak-anak penyandang disabilitas,” ujar Gogot.

Pemerintah berkomitmen untuk memastikan keberpihakan terhadap murid dari keluarga dengan kondisi ekonomi tidak mampu. 

Bagi murid yang berdomisili dekat dengan sekolah, jalur domisili dapat digunakan.  

Jika memiliki prestasi, murid bisa menggunakan jalur prestasi sebagai pilihan.

Sementara itu, murid yang tidak tinggal di dekat sekolah dan tidak memiliki prestasi akademik atau pun non-akademik, disediakan jalur afirmasi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan