Perkenalkan Konsep Green Policing di UIR, Kapolda Riau Ajak Mahasiswa Mencintai Lingkungan

Saat Irjen Herry memperkenalkan konsep kebijakan “Green Policing Polda Riau,”. Foto:Rizki Ganda Marito.-foto: net-
RIAU.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan memperkenalkan konsep kebijakan “Green Policing” dalam sebuah seminar bertajuk Telaah dan Pengenalan Kebijakan Green Policing yang diselenggarakan di Gedung Rektorat Universitas Islam Riau (UIR), Rabu (17/4).
Acara ini dihadiri langsung oleh Rektor UIR Prof. Dr. H. Syafrinaldi, jajaran dosen, serta ratusan mahasiswa. Saat bertindak sebagai pembicara dalam seminar ini Irjen Herry menyampaikan rasa bangga bisa hadir dan berdiskusi langsung dengan para mahasiswa.
Dia menyebut 17 April 2025 sebagai hari bersejarah dalam kariernya karena dapat menyampaikan gagasan besar yang disebutnya green policing.
“Saya ingin memperkaya gagasan. Green policing adalah pendekatan kepolisian yang peduli kecintaan terhadap lingkungan, sebagai bagian dari menjaga keteraturan sosial dan peradaban,” ungkap Irjen Herry.
Konsep ini lahir dari kepedulian terhadap kondisi Riau yang kerap dilanda kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Dia menjelaskan bahwa green policing bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga upaya edukatif dan preventif untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga alam.
“Kalau hutan kita terbakar, citra Riau rusak, ekspor bisa diblokir oleh Uni Eropa, pengangguran meningkat, dan tindak kriminal bisa naik. Ini rantai sebab-akibat yang harus kita cegah bersama,” jelasnya.
Mengusung tagline “Jaga Tuah, Jaga Marwah”, Irjen Herry menjelaskan bahwa tuah merujuk pada kekayaan alam dan budaya Riau, sementara marwah adalah kehormatan dan harga diri masyarakatnya.
Ia menekankan pentingnya menanamkan kebiasaan berbuat baik demi membentuk karakter yang peduli lingkungan.
Sebagai bentuk implementasi nyata, Polda Riau telah menggerakkan kampanye penanaman pohon. Irjen Herry bahkan menjadikan pohon sebagai hadiah ulang tahun bagi anggota polisi.
Selain itu, pihaknya juga menggelar kegiatan Fun Run serentak di seluruh kabupaten/kota yang diikuti hampir 30 ribu peserta, sebagai bagian dari rangkaian menuju Jambore Karhutla pada 25 April 2025 yang akan melibatkan mahasiswa, pelajar, pramuka, dan perwakilan dari Malaysia dan Singapura.
“Kami ingin semuanya teredukasi. Berdasarkan data BMKG, kemarau ekstrem akan datang lebih cepat. Maka dari itu, kita harus sepakat tidak boleh ada lagi Karhutla dan kabut asap,” tegasnya.
Alumni Akpol 1996 ini juga menekankan aspek aksiologis dari konsep green policing, yang menekankan pada nilai dan moral.
Polda Riau secara aktif melakukan penindakan terhadap mafia lingkungan, monopoli pangan, serta isu-isu yang berkaitan dengan kesehatan publik.