BPBD Siagakan Alber di Titik Rawan Longsor

koranradarlebong.com – Kabupaten Lebong dikenal sebagai daerah yang rawan bencana alam, terutama longsor dan banjir. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebong telah menyiapkan langkah antisipatif guna mengurangi risiko bencana yang bisa terjadi secara tiba-tiba.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Lebong, Tantawi, SP., mengatakan bahwa pihaknya telah menyiagakan alat berat (alber)di beberapa titik rawan longsor serta tim tanggap darurat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir.

“Tentu langkah antisipasi ini sudah kami persiapkan jauh-jauh hari guna memastikan keamanan masyarakat yang melintasi wilayah rawan bencana selama arus mudik Lebaran,” ujar Tantawi.

BACA JUGA:BPBD Lebong Catat 23 Kejadian Bencana Alam Sepanjang 2024

Selain BPBD, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lebong juga mengimbau para pemudik dan wisatawan yang berkunjung ke Lebong agar selalu waspada, terutama saat melintasi jalur yang rawan longsor.

Kasat Lantas Polres Lebong, Iptu. Arief Abdullah, S.Sos., M.Si., menyebutkan bahwa ada dua jalur utama yang harus diwaspadai, yakni:

Jalan Lintas Curup-Lebong – Jalur ini melintasi kawasan Rimbo Pengadang dan sering mengalami longsor saat musim hujan.

Jalan Provinsi Bukit Resam – Jalur yang menghubungkan Kabupaten Lebong dengan Bengkulu Utara ini juga dikenal sebagai titik rawan longsor.

“Karena saat ini curah hujan cukup tinggi, kami mengimbau para pemudik untuk berhati-hati, terutama saat melintasi jalan rawan longsor. Jika memungkinkan, hindari perjalanan pada malam hari karena minimnya penerangan dan risiko longsor yang lebih besar,” jelas Arief.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Satlantas Polres Lebong memberikan beberapa imbauan bagi pemudik dan wisatawan yang hendak berkunjung ke daerah tersebut:

Hindari perjalanan malam hari di jalur rawan longsor.

Pastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum bepergian.

Lengkapi perlengkapan berkendara, termasuk jas hujan dan senter.