BlackBerry dan Pelajaran Berharga tentang Kegagalan Berinovasi
![](https://radarlebong.bacakoran.co/upload/03791cbade24d8161d6c272f9ff50b37.jpeg)
BlackBerry dan Pelajaran Berharga tentang Kegagalan Berinovasi--Dok/ Youtube
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pada awal 2000-an, BlackBerry memimpin dunia ponsel dengan produk yang tak hanya canggih, tetapi juga menjadi simbol status.
Perusahaan asal Kanada ini, yang dulunya dikenal sebagai Research in Motion (RIM), mengguncang pasar global dengan perangkat komunikasi yang sangat inovatif.
Pada puncaknya, BlackBerry menguasai hampir 20% pangsa pasar ponsel dunia.
Keunggulannya terletak pada kecepatan akses email dan BBM (BlackBerry Messenger) yang memudahkan komunikasi para pebisnis.
Namun, kesuksesan itu ternyata tidak bertahan lama.
BACA JUGA:One UI 7 Samsung: Makin Mirip iPhone, Apa Kelebihannya?
Perubahan cepat dalam teknologi dan perilaku konsumen menjadi faktor utama yang menggulingkan dominasi BlackBerry.
Kemunculan iPhone pada 2007 menandai titik balik dalam industri ponsel.
Apple dengan inovasi layar sentuh kapasitif dan kemampuan peramban web yang lebih baik mulai memikat perhatian pengguna.
Sementara BlackBerry tetap berpegang pada desain fisik yang usang dengan keyboard QWERTY, Apple dan Android berhasil mencuri hati konsumen, khususnya dari kalangan nonbisnis yang selama ini diabaikan oleh BlackBerry.
BACA JUGA:7 Juta, Laptop Axioo Hype R3 OLED Berikan Fitur Premium yang Jarang Ditemui!
Salah satu kesalahan fatal BlackBerry adalah kurangnya inovasi dalam merespons kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Meskipun memiliki banyak penggemar, BlackBerry gagal mengantisipasi pergeseran besar menuju ponsel dengan layar sentuh dan aplikasi mobile yang semakin berkembang.
Bahkan, ketika BlackBerry mencoba beradaptasi dengan merilis ponsel layar sentuh dan beralih ke sistem operasi baru, itu sudah terlalu terlambat.