Mendiktisaintek Sampaikan Program Prioritas 2025, Ada Pembangunan Sekolah Unggul
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menyampaikan arah dan kebijakan pemerintah di tahun 2025.-Foto: net-
JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menyampaikan arah dan kebijakan pemerintah di 2025.
Khususnya paradigma baru kebijakan pendidikan tinggi dalam mendukung Asta Cita, 8 program hasil terbaik cepat, 17 program prioritas, dan tantangan strategis bangsa Indonesia.
Dia berpendapat bahwa pendidikan tinggi harus berdampak kepada pembangunan nasional.
Oleh karena itu, Kemdiktisaintek terus berupaya memaksimalkan dukungan sains dan teknologi.
“Kami ingin memastikan bahwa Kementerian kami ini mampu untuk menjadikan pendidikan tinggi sebagai agen pembangunan ekonomi, supaya pendidikan tinggi mampu memberikan kepada masyarakat suatu dampak yang lebih baik ke depan,” ujar Satryo dalam Taklimat Media 2025 Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi pada Jumat, (3/1).
Baca Juga: Dirjen GTK Berharap Tidak Ada Kesalahpahaman soal Orprof Guru
Menteri Satryo menjelaskan peran Kemdiktisaintek pada visi presiden dan wakil presiden yaitu Asta Cipta, 8 program hasil terbaik cepat, dan 17 program prioritas yang akan melibatkan Ditjen Pendidikan Tinggi, Ditjen Sains dan Teknologi, dan Ditjen Riset dan Pengembangan.
“Kami akan lihat mana-mana yang menjadi tugas kami di Kementerian. Dari 8 visi Presiden-Wakil Presiden (Asta Cita), maka kami terlibat di tiga Asta Cita, tiga misi," ujar Satryo.
Pada Asta Cita, Kemdiktisaintek mengambil peran pada nomor 2 tentang memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa.
Kemudian di nomor 4 tentang pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, dan nomor 5 tentang hilirisasi dan industrialisasi.
Dalam mewujudkan fondasi Indonesia Emas 2045 melalui kontribusi 8 program hasil terbaik cepat, Kemdiktisaintek berperan dalam mencetak dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan lumbung pangan desa, daerah, dan nasional.
Selain itu, Kemdiktisaintek berusaha membangun sekolah-sekolah unggul terintegrasi di provinsi, dan memperbaiki sekolah-sekolah yang perlu renovasi.
Menurut Menteri Satryo, dalam 17 program prioritas, Kemdiktisaintek berperan dalam membangun bangsa dan negara sesuai dengan mencapai swasembada pangan, energi, dan air, penguatan pendidikan, sains dan teknologi, serta digitalisasi.
Selain itu, menurutnya juga terkait penguatan kesetaraan gender dan perlindungan hak perempuan, anak, serta penyandang disabilitas.
"Kemdiktisaintek juga berperan mengenai pelestarian lingkungan hidup serta melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi berbasiskan Sumber Daya Alam (SDA) dan maritim," terangnya.
Sementara itu, Wamendiktisaintek Fauzan, menegaskan bahwa program-program yang telah disusun Kemdiktisaintek sangat mempertimbangkan aspek keberlanjutan.
Menurutnya struktur Kementerian perlu disesuaikan, mulai dari staf, sumber daya, dan lainnya dalam rangka untuk meningkatkan efektivitas kerja.
“Kebermanfaatan ke masyarakat dalam rangka mendukung Asta Cita Pak Presiden ini menjadi salah satu prioritas yang menjadi atensi, menjadi perhatian bagi perguruan tinggi,” ujar Fauzan.
Pada kesempatan sama, Wamendiktisaintek Stella Christie juga memaparkan bawah Kemdiktisaintek bertugas untuk membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan sains dan teknologi.
Dia melihat potensi bahwa Indonesia mempunyai banyak individu yang tersebar di berbagai perguruan tinggi yang sangat mumpuni.
“Kami mempunyai ilmuwan-ilmuwan yang sangat mumpuni, yang sangat pakar pada bidangnya. Saya sudah bertemu dengan banyak ilmuwan tersebut dan inilah yang perlu kita bangun," tegas Stella. (jp)