Indonesia Akan Miliki Pabrik LPG Baru Berkapasitas 2 Juta Ton, Ini Rinciannya
Indonesia Akan Miliki Pabrik LPG Baru Berkapasitas 2 Juta Ton, Ini Rinciannya-foto :tangkapan layar-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Indonesia segera memiliki pabrik Liquefied Petroleum Gas (LPG) baru dengan kapasitas produksi mencapai 2 juta ton.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengumumkan bahwa investasi untuk proyek ini ditargetkan dimulai pada Januari 2025.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menekan angka impor LPG yang selama ini mendominasi kebutuhan energi dalam negeri.
Target Realisasi Pembangunan Pabrik LPG
BACA JUGA:Harga LPG 3 Kg dan 12 Kg Terbaru, Berlaku 2 Januari 2025
Bahlil menyebutkan bahwa pihaknya bersama SKK Migas saat ini sedang memetakan lapangan gas yang memiliki kandungan campuran Propane (C3) dan Butane (C4), bahan baku utama dalam pembuatan LPG.
“November-Desember kami matangkan semuanya dulu. Baru mulai rencananya untuk dilakukan investasi siapa, kapan, itu mulai Januari," ujar Bahlil di Gedung Kementerian ESDM.
Pemerintah juga membuka peluang bagi berbagai pihak, baik domestik maupun internasional, untuk terlibat dalam proyek industrialisasi LPG ini.
Pendekatan kompetitif ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi sekaligus menjamin daya saing produk LPG yang dihasilkan.
BACA JUGA:Kuota Subsidi Ambrol, tetapi Pembelian LPG 3 Kg Tak Kan Dibatasi
Strategi Mengurangi Impor LPG
Langkah pembangunan pabrik LPG ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada impor LPG yang selama ini sangat besar.
Berdasarkan data, konsumsi LPG di Indonesia mencapai 8 juta ton per tahun. Namun, produksi dalam negeri hanya sekitar 1,9 juta ton, sehingga mengharuskan Indonesia mengimpor hingga 6,1 juta ton LPG setiap tahunnya.
Pabrik baru ini diharapkan mampu menambah kapasitas produksi LPG dalam negeri secara signifikan, sehingga ketergantungan terhadap impor dapat ditekan.