Pemdes Daneu Gelar Pelatihan Lembaga Adat dan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini

PELATIHAN: Masyarakat Desa Daneu tampak serius mengikuti pelatihan tentang Adat.-(ist/rl)-

LEBONG ATAS - Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kinerja para pengurus Lembaga Adat, Pemerintah Desa (Pemdes) Daneu Kecamatan Lebong Atas Kabupaten Lebong telah sukses menyelenggarakan Pelatihan Lembaga Adat pada Tahun Anggaran 2023.

Acara ini juga mencakup kegiatan sosialisasi tentang Stunting sebagai upaya pencegahan pernikahan dini. Acara tersebut dihadiri oleh Camat Lebong Atas, Kapolsek Lebong Atas IPTU Nur Huda, Ketua BMA Lebong, Kepala KUA Lebong Atas, Babinsa, Bhabinkamtibmas, pengurus BPD, perangkat desa, dan unsur tokoh masyarakat Desa Daneu. Pelaksanaan pelatihan dilakukan di kantor Balai Desa Daneu.

Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Daneu, Melki Ferdiansyah, SE, menyampaikan bahwa tujuan dari pelatihan Lembaga Adat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang adat, sehingga masyarakat dapat memahami pelanggaran adat dan mengurangi insiden pelanggaran adat di Desa Daneu. Salah satu fokus pelatihan adalah tata cara proses hantaran (berasan/bekulo) dalam setiap acara hajatan di desa.

Baca Juga: KPU Lebong Terima 84.486 Surat Suara DPD RI untuk Pemilu 2024: Rinciannya di Sini

"Saya berharap pelatihan ini dapat memberikan pemahaman kepada lembaga adat desa sehingga mereka dapat lebih aktif dan efektif dalam menjalankan tugas mereka. Adat memiliki peran penting dalam pembangunan desa," katanya.

Melki juga menambahkan bahwa selain pelatihan adat, Desa Daneu juga melaksanakan sosialisasi pencegahan pernikahan dini. Pernikahan dini dianggap sebagai masalah serius yang memerlukan perhatian serius dari masyarakat.

Melki menjelaskan bahwa pernikahan dini dapat memiliki dampak negatif terhadap remaja, termasuk risiko kesehatan bagi ibu dan anak. Beberapa faktor pendorong pernikahan dini termasuk faktor ekonomi, tingkat pendidikan rendah, pandangan bahwa pernikahan adalah solusi, dan desakan perkawinan dari anak untuk mencari perlindungan.

"Hal ini juga berkontribusi pada tingginya kasus stunting di Desa Daneu," tambahnya.

Melki berharap bahwa kegiatan ini dapat memperkuat Lembaga Adat Desa Daneu untuk menjadi lebih baik di masa depan.

"Semoga pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman tentang adat di Desa Daneu, dan para pelaku adat dapat lebih memahami apa saja pelanggaran adat yang perlu dihindari," pungkasnya. (bye)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan