Panitia Temukan Peserta CPNS Kedapatan Bawa Barang yang Dilarang
Panitia Temukan Peserta CPNS Kedapatan Bawa Barang yang Dilarang -foto :dok/bkpsdm lebong-
LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Lebong menghadirkan kejadian unik dan berbagai upaya curang dari sejumlah peserta.
Selama empat hari tes yang diadakan di Asrama Haji Pekan Sabtu, Bengkulu, panitia menemukan beberapa peserta membawa barang-barang yang dilarang.
Pada hari ketiga, Selasa (29/10), seorang peserta wanita menarik perhatian setelah kedapatan membawa jeruk yang diduga sebagai jimat.
Jeruk tersebut terlihat telah dibentuk sedemikian rupa, yang diduga memiliki tujuan tertentu selama ujian berlangsung.
BACA JUGA:Catat! Ini Hal Penting yang Harus Diketahui Peserta Seleksi CPNS Lebong
Plt. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Lebong, Benny Kodratullah, MM, menyayangkan sikap para peserta yang membawa benda-benda terlarang ke ruang ujian.
"Kami sudah menetapkan tata tertib yang ketat, dan ruangan Computer Assisted Test (CAT) ini steril. Semua keperluan, seperti pensil dan kertas buram, sudah disediakan oleh panitia dari BKN," ujar Benny, Rabu (30/10).
Selain temuan jimat berbentuk jeruk, panitia juga mendapati beberapa peserta mencoba melakukan kecurangan, seperti membawa ponsel tersembunyi di dalam pakaian dan menyelipkan earphone di balik jilbab.
Menurut Benny, tindakan ini sangat bertentangan dengan aturan yang sudah ditetapkan.
Inilah jeruk yang dibawa salah satu peserta CPNS ketika mengikuti ujian SKD yang diduga sebagai jimat keberuntungan.-foto :dok/bkpsdm lebong-
BACA JUGA:Pelamar CPNS Wajib Bawa KTP Asli, IKD Belum Berlaku
"Sebelum masuk ruangan, peserta menjalani pemeriksaan ketat oleh tim BKPSDM dan BKN untuk memastikan tidak ada barang terlarang," tambahnya.
Di sisi lain, Benny mengungkapkan bahwa hingga hari ketiga, tercatat sebanyak 129 peserta tidak hadir dalam ujian CAT.
Angka ini diperkirakan bisa bertambah, mengingat beberapa peserta masih terlambat atau tidak membawa kelengkapan seperti kartu ujian dan KTP asli.