Cuaca Tak Menentu Picu DBD

Tim kesehatan Puskesmas Muara Aman saat melakukan Fogging di sekitar rumah warga yang terjangkit DBD. Diprediksi DBD masih menjadi ancaman yang dapat menyerang warga.-foto :amri rakhmatullah/radarlebong-

LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kepala Tata Usaha Puskesmas Muara Aman, Afryon P. Situmorang, S.Kep, mengungkapkan bahwa Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius bagi warga Kabupaten Lebong.

Penyebab utamanya adalah cuaca yang tidak menentu, di mana panas yang berkepanjangan diikuti oleh hujan dapat menciptakan genangan air, tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti, vektor utama DBD.

Menurut Afryon, meskipun kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Muara Aman Kecamatan Lebong mengalami penurunan dibandingkan awal tahun lalu, ancaman DBD tetap nyata.

Cuaca yang tidak stabil menjadi faktor utama yang harus diwaspadai oleh masyarakat.

BACA JUGA:Cegah Kasus DBD, Puskesmas Lebong Tengah Ingatkan Pentingnya Kebersihan Lingkungan

"Kemungkinan ke depannya, DBD masih menjadi ancaman bagi masyarakat karena cuaca yang belum stabil. Intensitas panas yang lama diselingi hujan menciptakan peluang genangan air, yang bisa memicu perkembangan nyamuk aedes aegypti," ujarnya.

Afryon mengungkapkan, hingga Agustus 2024, terdapat 43 kasus DBD yang tercatat di wilayah kerja Puskesmas Muara Aman.

Kasus terbaru terjadi di Desa Lokasari. Puskesmas Muara Aman telah melakukan berbagai langkah penanganan, mulai dari Penyelidikan Epidemiologi (PE) di sekitar rumah warga yang terkena DBD hingga melakukan fogging.

"Kami memastikan setiap kasus DBD yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Muara Aman sudah ditindaklanjuti. Puncaknya terjadi pada Januari dan Maret 2024 dengan 29 kasus.

BACA JUGA:80 Persen Perempuan di Lebong Tengah Pilih KB Suntik

Pada April, tidak ada kasus, namun di bulan-bulan berikutnya kembali muncul, dengan satu kasus terbaru di bulan Agustus," jelas Afryon.

Sebagai langkah antisipasi, Puskesmas Muara Aman aktif melakukan kegiatan promotif dan edukatif kepada masyarakat.

Selain itu, pihaknya mengimbau pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan.

Langkah 3M plus menjadi fokus utama, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti.

Tag
Share