80 Persen Perempuan di Lebong Tengah Pilih KB Suntik

Penyuluh KB:Terlihat keaktifan Penyuluah KB Lebong Tengah.-(carles/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Sebanyak 80 persen perempuan usia subur yang sudah menikah di Kecamatan Lebong Tengah, Kabupaten Lebong, memilih metode kontrasepsi suntik sebagai alat Keluarga Berencana (KB).

Alasan praktis dan kemudahan penggunaan menjadi faktor utama di balik pilihan ini.

Selain itu, 15 persen perempuan menggunakan pil KB, 10 persen menggunakan implan, dan sisanya menggunakan IUD atau kondom.

"Warga di Lebong Tengah lebih banyak memilih KB suntik karena dinilai mudah dan praktis. Suntikan bisa dilakukan sebulan sekali atau setiap tiga bulan. Sementara itu, pil KB mungkin dianggap merepotkan karena harus diminum setiap hari," ujar Penyuluh KB Lebong Tengah, Yusepa, kepada Radar Lebong, kemarin.

Baca Juga: Kades Pantau Kinerja Perangkat Desa Secara Rutin

Yusepa juga menyebutkan bahwa penggunaan metode kontrasepsi implan dan IUD belum begitu populer di kalangan masyarakat.

Padahal, metode ini lebih efisien karena hanya perlu dilakukan sekali dan dapat bertahan hingga tiga tahun.

"Kesadaran masyarakat untuk menggunakan KB sudah cukup baik. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus meningkatkan pelayanan agar lebih mudah diakses. Kini, masyarakat sudah menganggap KB sebagai kebutuhan, tanpa perlu didorong lagi," lanjut Yusepa.

Yusepa menambahkan, program KB juga diyakini dapat membantu menurunkan angka stunting, karena memungkinkan jarak kelahiran anak diatur sehingga asupan gizi dan pola asuh dapat lebih optimal.

"KB adalah salah satu indikator untuk menurunkan angka stunting. Dengan KB, jarak kelahiran anak bisa dijaga, sehingga cakupan gizi dan pola asuh lebih baik. Tanpa KB, anak-anak bisa lahir dengan jarak yang sangat dekat, yang dapat menyebabkan kurangnya asupan gizi dan perhatian," tutup Yusepa.

Tag
Share