"Saya sudah kehilangan semuanya. Saya tidak punya pekerjaan lagi," kata Fajar menahan isak tangisnya. Dengan suara bergetar, Fajar menceritakan bagaimana perjuangannya untuk bertemu Komisi X DPR RI.
Di satu sisi, dia tidak punya dana karena sudah kehilangan pekerjaan. Di sisi lain, pertemuan dengan Komisi X DPR RI sangat penting karena bisa memperjuangkan nasib P1. Fajar pun merasa beruntung karena dibiayai dari urunan P1.
"Namun, saya waswas juga kalau pertemuan dengan Komisi X tidak ada hasilnya. Apakah saya harus mengembalikan dana urunannya," kata Fajar dengan suara serak dengan mata berkaca-kaca.
Oleh karena itu, Fajar memohon kepada Komisi X DPR RI agar menyampaikan aspirasi P1 kepada Kemendikbudristek supaya dituntaskan dahulu.
Hal itu supaya guru-guru P1 yang sudah diberhentikan agar bisa mengajar lagi. Sebab, cukup banyak guru P1 yang mencoba mencari sekolah baru, tetapi ditolak karena status P1. (*)