RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Meta milik Mark Zuckerberg, yang memiliki Facebook dan Instagram, akan mulai menghapus postingan dari pengguna yang menyerang ‘Zionis’ di kedua platform itu menurut konfirmasi perusahaan tersebut pada hari Selasa (09/07/2024).
Perubahan ini dilakukan karena Meta mencoba untuk memblokir dan menghentikan “konten ujaran kebencian” termasuk postingan yang menyerang Zionis di tengah agresi ‘Israel’ terhadap Gaza.
Hingga kini serangan penjajah ‘Israel’ di Gaza telah membunuh 38.243 warga Palestina termasuk anak-anak sejak 7 Oktober 2023.
Meta mengatakan dalam pernyatannya dilansir dari hidayatullah.com “Kami sekarang akan menghapus konten yang menargetkan ‘Zionis’ di beberapa area di mana proses kami menunjukkan bahwa pidato konten cenderung digunakan untuk merujuk pada orang Yahudi dan Israel dengan perbandingan yang merendahkan martabat, seruan untuk menyakiti, atau penyangkalan eksistensi.”
Baca Juga: Agama-Agama Timur Ikut Menyerukan AI Beretika
Pernyataan tersebut berjudul, “Pembaruan dari Forum Kebijakan tentang pendekatan kami terhadap ‘Zionis’ sebagai proksi untuk ujaran kebencian.”
Perusahaan tersebut mempersempit apa yang bisa disebabkan oleh ujaran kebencian:
Ketika Zionis dibandingkan dengan tikus (menyebutnya “Antisemit).
Konteksnya memperjelas bahwa “Zionis” berarti ‘Yahudi’ atau ‘Israel’.
Mereka menambahkan bahwa hal ini dilakukan setelah mendapat masukan dari beberapa “pemangku kepentingan global.”
Warganet pro-Palestina di Facebook dan Instagram menduga bahwa Meta melakukan pemblokiran bayangan terhadap akun-akun mereka setelah mencoba menyebarkan apa yang sedang terjadi di Gaza, di mana banyak akun di kedua media sosial juga ditangguhkan atau diblokir karena “membagikan konten sensitif.”
Pada 14 Oktober 2023, outlet berita independen Quds News Network mengklaim bahwa Meta menghapus halamannya dari platform media sosial dan menuduh Meta menganggap pandangannya berseberangan dengan pemerintah Israel, seperti yang dilaporkan oleh Aaj News.
Viralnya All Eyes on Rafah
Pada saat artikel ini ditulis, agresi ‘Israel’ yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober 2023, telah menewaskan lebih dari 38.243 warga Palestina yang di antaranya adalah anak-anak (belum termasuk yang terkubur di bawah reruntuhan), seperti yang dilaporkan oleh kementerian kesehatan Gaza.
Selain itu, setidaknya 88.033 warga Palestina sejak 7 Oktober terluka akibat bombardir ‘Israel’ yang terus menerus sehingga banyak warga Gaza yang kehilangan tempat tinggal, mengungsi, dan mengalami kelaparan. (*)