RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) mendalami dugaan penyalahgunaan buah kecubung untuk efek mabuk ataupun halusinasi. Video di media sosial, sejumlah warga di Banjarmasin teler dengan narasi mengonsumsi bahan-bahan tersebut.
”Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,” kata Kabidhumas Polda Kalsel Kombespol Adam Erwindi seperti dilansir dari Antara di Banjarmasin.
Dia menyatakan Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel telah menindaklanjuti kasus itu dengan serius. Bahkan Direktur Resnarkoba Polda Kalsel Kombespol Kelana Jaya telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan akan membawa bahan daun dan buah kecubung ke laboratorium forensik untuk mengetahui kandungannya.
”Hasil pemeriksaan laboratorium forensik tentunya memerlukan waktu, setelah dipastikan apa kandungannya baru kami melakukan langkah berikutnya,” jelas Adam.
Dia menegaskan, Ditresnarkoba terus menindak tegas setiap pelanggaran yang berkaitan dengan penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan bahan berbahaya lain. Masyarakat juga diharapkan bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak menyebarkan konten yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
”Polda Kalsel berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat termasuk di dunia maya agar jangan sampai membuat kegaduhan yang berujung terganggunya situasi kamtibmas,” tegas Adam Erwindi.
Sementara itu, Kapolresta Banjarmasin Kombespol Cuncun Kurniadi mengimbau masyarakat tidak coba-coba mengonsumsi tanaman buah kecubung atau Datura sp. Tanaman kecubung tidak seharusnya dikonsumsi sembarangan karena berbahaya.
”Jika tanaman ini dikonsumsi dapat berdampak menyebabkan gangguan mental sementara atau permanen,” jelasnya Kapolresta Banjarmasin Cuncun Kurniadi.
Dampak negatif kecubung karena memiliki zat beracun yang dapat menimbulkan beberapa gejala dan berbahaya jika dikonsumsi sembarangan. Tanaman itu dapat membuat akal sadar manusia tidak bisa membedakan antara nyata dan ilusi.
”Parahnya hal itu dapat menyebabkan kehilangan nyawa,” ungkap Cuncun Kurniadi.
”Saya berharap masyarakat jangan pernah mencoba karena efeknya bisa sampai menghilangkan nyawa,” tanda Cuncun Kurniadi. (jp)
Kategori :