RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Sebagian besar penduduk Kabupaten Lebong merupakan petani, baik petani sawah maupun petani kebun.
Untuk itu, para petani berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong dapat menyediakan gudang sebagai penampung hasil tani.
Bukan tanpa alasan, karena setiap kali panen hasilnya melebihi dari satu ton yang terkadang sulit untuk dijual sekaligus.
Tarmizi (49), salah satu petani Jagung mengungkapkan, bahwa kehidupan petani pasca panen kerap terjepit dan terlilit hutang.
Baca Juga: Pemdes Tanjung Bungai II Usulkan 20 Calon Penerima BSPS-PB
Karena hasil tani yang terkadang melebihi satu ton ke atas sangat sulit dijula dan terpakasa disimpan di rumah.
Sehingga, mereka (petani,red) meminta agar Pemkab Lebong dapat menyiapkan gudang khsusus sebagai penampung hasil tani masyarakat.
"Kali ini, saya panen Jagung hasilnya lebih dari 5 ton. Karena tidak ada gudang penampungan untuk membeli hasil panen petani, sehingga terpaksa kita jemur untuk disimpan di rumah," ungkap Termizi kepada Radar Lebong kemarin (24/6).
Selain itu, Ia mengajku, dengan tidak adanya tempat penampungan, sehingga hasil panen jagung miliknya dijual dengan sistim eceran.
Padahal di Kabupaten lain, seperti di Rejang Lebong hasil panen petani sudah bisa dijual dalam skala banyak.
"Kita berharap, Lebong bisa mencontohkan daerah lain. Sehingga masyarakat yang merupakan petani juga bisa menikmati kesejahteraan dari hasil panen yang dijual," singkatnya. (*)