RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Bencana banjir bandang Sungai Ketahun yang melanda Kabupaten Lebong pada 16 April 2024, meninggalkan duka dan kerusakan yang mendalam.
Namun, di tengah musibah ini, semangat solidaritas dan kepedulian masyarakat tampak nyata.
Hingga H+3 pasca bencana, pada 19 April 2024, bantuan dari berbagai pihak terus mengalir ke Posko Induk Bencana di Kantor Camat Lebong Sakti.
Bantuan tersebut datang dari berbagai sektor, mulai dari instansi pemerintah, BUMN, komunitas, organisasi kemasyarakatan, hingga individu.
Baca Juga: Program BSPS 2024 Kuras Anggaran Rp 1,3 Miliar
Tak hanya dari dalam daerah, bantuan juga datang dari luar Kabupaten Lebong, seperti dari Provinsi Bengkulu.
Wakil Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rosjonsyah, bahkan secara langsung turun tangan menyerahkan bantuan.
Salah satu contoh bantuan yang menarik perhatian adalah dari HD SMK dan Baznas Kota Bengkulu. Bantuan yang diserahkan oleh Pj Walikota Bengkulu, Ir. Arif Gunadi, M. Si, ini terdiri dari 150 karung beras, 60 kain sarung, dan 100 dus mie instan. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para korban banjir.
Bupati Lebong, Kopli Ansori, S.Sos, menyampaikan rasa terima kasihnya atas semua bantuan yang telah diterima. Meskipun tidak dapat menyelesaikan semua permasalahan sekaligus, bantuan ini sangat berarti bagi para korban.
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, termasuk Pj Walikota Bengkulu dan mantan Wali Kota Helmi Hasan," kata Bupati.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lebong, H. Mustarani, SH, M.Si, menambahkan bahwa sejak tanggal 17 hingga 19 April 2024, bantuan terus mengalir ke posko bencana.
Bantuan tersebut berupa bahan pokok dan kebutuhan mendesak lainnya, seperti air bersih, popok bayi, dan pakaian.
"Tak lupa terima kasih kepada semua donatur dan relawan yang telah membantu dalam penanganan bencana ini," kata Sekda.
Bencana banjir bandang Sungai Ketahun telah menyebabkan dampak yang signifikan di 7 kecamatan di Kabupaten Lebong.
Namun, semangat solidaritas dan kepedulian masyarakat menunjukkan bahwa mereka tidak akan menyerah. Bantuan yang terus mengalir menjadi bukti bahwa di tengah kesulitan, selalu ada harapan dan pertolongan.
Setelah bencana, kantor Camat Lebong Sakti ditetapkan sebagai pusat kendali untuk penanganan bencana dan administrasi pemerintahan.
Selain itu, posko ini juga berfungsi sebagai dapur umum dan pusat informasi bencana.
Status tanggap darurat telah diberlakukan untuk memaksimalkan penanganan pascabencana, dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak dan perbaikan infrastruktur yang rusak.
Dapur umum telah didirikan di desa-desa yang terdampak untuk menyediakan makanan bagi para korban.
Tenaga kebersihan dan armada pemadam kebakaran juga dikerahkan untuk membantu masyarakat membersihkan rumah dan lingkungan mereka yang terkena dampak banjir.
Bupati Lebong, Kopli Ansori, menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya untuk membantu para korban banjir.
Dia juga meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati, karena musim hujan masih berlangsung.
Banjir bandang Sungai Ketahun merupakan tragedi yang mempilukan. Namun, di tengah musibah ini, semangat solidaritas dan kepedulian masyarakat tampak nyata.
Bantuan yang terus mengalir menjadi bukti bahwa kita tidak pernah sendirian dalam menghadapi kesulitan. (*)