RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Meski jumlah kasus stunting di Kabupaten Lebong diklaim terus mengalami penurunan, namun kantor BKKBN Provinsi Bengkulu tetap meminta program bapak asuh anak stunting atau BAAS tetap dilanjutkan.
Hal ini dilakukan sebagai wujud komitmen Pemkab dalam mengentaskan kasus stunting atau gizi buruk.
Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari Bahrun mengatakan jika di tahun 2023 lalu jumlah kasus stunting di Kabupaten Lebong tercatat sebanyak 140 orang anak yang mengidap stunting atau gizi buruk.
Jumlah itu menurun dibanding tahun sebelumnya yakni mencapai 236 kasus.
Baca Juga: Dikbud Lebong Pastikan Ekskul Pramuka Masih Wajib
"Penurunan ini dinilai sebagai bentuk keberhasilan program bapak asuh anak stunting atau baas yang digalakkan oleh Pemkab Lebong," ujarnya.
Masih kata Zamhari, pihaknya meminta kepada Pemkab Lebong untuk terus melanjutkan program baas tersebut demi mengentaskan kasus stunting yang ada di Kabupaten Lebong.
Menurutnya, kasus stunting ini adalah tanggungjawab bersama, artinya tak hanya anak pengidap stunting yang diperhatikan melainkan juga pemahaman orang tua terhadap kesehatan anak yang juga harus diutamakan.
"Pastinya kita sangat mendukung program bapak asuh yang digagaskan Pemkab Lebong dalam mengentaskan angka stunting, dengan cara menunjuk kepala dinas untuk bertanggungjawab memberi makanan bergizi dalam kurun waktu tertentu," singkatnya. (*)