RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Hasil panen petani pada pelaksanaan Musim Tanam Pertama (MTI) di Kecamatan Bingin Kuning diperkirakan tetap stabil.
Berdasarkan hasil ubinan yang telah dilaksanakan oleh Penyuluh Bingin Kuning, per hektar hasil panen petani mencapai 6,5 perhektar, namun jika dibandingkan dari hasil MT2 sebelumnya telah mengalami penurunan, karena MT2 mampu hasilkan 8 ton per hektarnya.
Kordinator penyuluh (Korlu) Bingin Kuning, Reti Puspita, S.P, mengatakan jika pengubinan dilakukan di lahan paling tidaknya dengan luas 1 hektar dari total keseluruhan luas lahan.
Pengubinan merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menghitung secara cepat dan sederhana hasil panen produk pertanian padi dalam satu hektar.
Baca Juga: 3 Desa Lebong Sakti Belum Laksanakan Kegiatan Fisik
"Teknik pengubinan, diambil 2 titik sampel hingga 3 titik tanam padi, semakin banyak titik sampel diambil semakin akurat. Dan teknik pengubinan ini paling umum digunakan untuk memperkirakan potensi hasil gabah dalam luasan 1 hamparan (1 hektare). Untuk mengetahui sampel atau contoh, sehingga dapat ditehui hasil perhektar ini tadi," kata Reti.
Reti menjelaskan, bahwa proses yang pertama kali harus dilakukan adalah hari yang tepat untuk pengubinan dan diupayakan tanaman padi yang akan diubin sudah benar-benar siap untuk dipanen.
Pengubinan dilakukan dengan cara sebagai berikut, langkah pertama menentukan petak sawah yang akan dilakukan pengubinan sebagai langkah dasar.
Tambahnya, dalam pengubinan minimal 3 titik berbentuk ubin berukuran 2,5 meter x 2,5 meter per hektare secara acak setiap petak sawahnya.
Dan hasilnya di lakukan penimbangan, setelah itu dikalkulasikan dalam satu hektar tersebut, sehingga dapat hasil produktivitas padi perhektarnya.
Setelah itu didukukung oleh data lain SPT jumlah rumpun Tanam padi, yakni perumpun dan jumlah bijinya.
"Dengan teknik itu lah kita bisa mengetahui jumlah perhektarnya hasil tanam padi MT1 6,5 hetar. Sedangkan, jika dibandingkan dengan hasil MT2 hasilnya telah turun, karena MT2 sebelumya capai 8 ton, perhektarnya," jelas Reti. (*)