Pakar Anak sekaligus dosen psikologi Universitas Airlangga (Unair) Atika Dian Ariana MSc MPsi mengungkap bila tidur siang memiliki pengaruh konsentrasi anak. Dalam penelitiannya dijelaskan bila anak tidur siang, hormon yang bisa menyebabkan kantuk bisa dikontrol.
"Sehingga meningkatkan konsentrasi dan produktivitas siswa," ujarnya dikutip dari rilis di laman resmi Unair. Faktor Pendukung Tidur Siang untuk Tingkatkan Konsentrasi Anak Tak sembarang tidur siang ada dua faktor yang harus diketahui orang tua agar tidur siang berdampak positif pada anak, yaitu:1. Durasi
Atika menjelaskan bila tidur siang yang efektif dan ideal hanya memiliki durasi antara 10 hingga 30 menit tidak lebih. Ketika anak tidur siang lebih lama dari waktu yang ideal, buka dampak positif yang bisa didapatkan melainkan sebaliknya. "Tidur siang yang lebih lama pada satu siklus tidur dapat mengakibatkan rasa linglung dan mengganggu konsentrasi," ungkap Atika. 2. Persiapan dan lingkungan
Faktor kedua yang bisa mendukung dampak positif tidur siang adalah persiapan sebelum tidur. Seperti mencari tempat yang nyaman hingga mengatur alarm. Tak hanya dirumah, tidur siang untuk tingkatkan konsentrasi anak juga bisa dilakukan di sekolah. Namun bila hal ini dilakukan di sekolah, Atika menyarankan adanya ruang khusus untuk tidur siang dan jauh dari kursi dan meja agar tak terjadi hal yang membahayakan siswa. "Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, kita dapat memaksimalkan manfaat tidur siang. Terutama dalam situasi belajar di sekolah. Siswa yang konsentrasi tinggi akan berdampak positif pada peningkatan produktivitas," tambahnya. Tips untuk Orang Tua dan Guru
Agar mudah menerapkan konsep tidur siang pada anak, Atika memberikan tips praktis bagi orang tua dan guru, yaitu:
1. Mencari tempat yang tenang dan nyaman untuk tidur siang di rumah
2. Menyediakan ruangan khusus untuk siswa tidur siang di sekolah dan jauh dari meja dan kursi
3. Pengaturan waktu yang ideal 10-30 menit, tidur siang disarankan untuk dilakukan antara jam 13.00-15.00 agar tidak terlalu dekat dengan waktu tidur malam Atika berharap temuan dari penelitian ini bisa meningkatkan kesadaran bagi orang tua dan guru terutama dalam pengembangan konsentrasi dan produktivitas anak. Ia juga menggaris bawahi bila perlu adanya integrasi konsep psikologi klinis untuk penerapan di sekolah. "Kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu dapat memperkaya pendekatan pendidikan dan menciptakan kurikulum yang lebih holistik," ujarnya. Dengan demikian di masa mendatang bisa diambil langkah-langkah konkret dan bisa diterapkan di lingkup pendidikan. Sehingga lingkungan belajar bisa lebih optimal untuk mendukung pertumbuhan anak-anak secara menyeluruh. Jadi, jangan lupa dipraktekan ya detikers! Semoga bermanfaat. (*)
Kategori :