JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Presiden RI Prabowo Subianto memberikan penghormatan kepada para menteri, guru, dan kepala Sekolah Rakyat sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan penyelenggaraan program pendidikan tersebut.
Tindakan spontan itu dilakukan seusai Presiden memberikan pengarahan pada agenda pembekalan akbar di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
“Saya ini prajurit. Di tentara ada kebiasaan, kalau pemimpin sangat bangga dengan anak buah, maka pemimpin harus hormat ke anak buah. Saya Presiden Indonesia, saya bangga dengan kalian semua,” ujar Prabowo di hadapan ribuan peserta.
Dalam kesempatan itu, Presiden kedelapan RI tersebut menyampaikan apresiasi tinggi kepada jajarannya yang dinilai berhasil mewujudkan gagasan Sekolah Rakyat. Program ini ditujukan untuk memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin sekaligus memutus rantai kemiskinan.
BACA JUGA: Reses Serentak, Warga Desak Infrastruktur dan Pilkades 2025
Prabowo mengaku capaian 100 Sekolah Rakyat yang telah berjalan di seluruh Indonesia melebihi ekspektasi awal. “Terus terang saja, ini di luar harapan saya. Saya berterima kasih kepada tim lintas kementerian yang berhasil merencanakan, mendirikan, dan mengoperasikan Sekolah Rakyat sampai hari ini,” katanya.
Program Sekolah Rakyat menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo. Selain pendidikan, program ini juga mengintegrasikan layanan kesehatan gratis, penyediaan makanan bergizi, jaminan kesehatan, penguatan Koperasi Desa Merah Putih, hingga pembangunan tiga juta rumah bagi masyarakat kurang mampu.
Sebagai bentuk dukungan terhadap dedikasi tenaga pendidik, Presiden turut memberikan kenang-kenangan berupa buku kepada seluruh guru dan kepala Sekolah Rakyat yang hadir.
Acara pembekalan ini dihadiri 154 kepala sekolah serta 2.221 guru dari tahap pertama penyelenggaraan Sekolah Rakyat yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Kementerian Sosial menargetkan pada tahun ajaran 2025/2026 jumlah Sekolah Rakyat bertambah menjadi 165 unit dengan kapasitas 15.895 siswa, didukung 2.407 guru dan 4.442 tenaga pendidik.