Seseorang yang melakukan douching cenderung memiliki risiko untuk terkena infeksi klamidia serviks.
Bila frekuensi douching meningkat, maka kemungkinan mengalami infeksi klamidia juga lebih tinggi.
Tak hanya itu, dilaporkan bahwa wanita yang selalu melakukan douching dengan daun sirih atau cairan khusus lainnya, memiliki risiko penyakit menular seksual yang jauh lebih tinggi.
3. Penyakit Radang Panggul
Pembersihan vagina menggunakan cairan khusus bisa menyebabkan infeksi yang terjadi di dalam rahim, saluran tuba, dan ovarium.
Kondisi ini bisa meningkatkan terjadinya penyakit radang panggul.
Bahkan, sebagian besar kasus penyakit radang panggul disebabkan oleh infeksi menular seksual.
4. Kehamilan Ektopik
Douching bisa meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik.
Pasalnya, teknik pembersihan vagina ini dapat mengurangi kepadatan flora normal vagina.
Nantinya, bakteri jahat atau patogen bisa naik ke saluran reproduksi bagian atas dan menyebabkan jaringan parut dan peradangan, seperti peradangan di lapisan rahim (endometritis) atau peradangan tuba falopi (salpingitis).
Kondisi ini bisa menjadi penyebab utama kehamilan ektopik.
5. Kanker Serviks
Ketika seseorang sering melakukan douching, hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks.
Pembersihan vagina dengan cairan khusus dapat mengubah lingkungan organ kewanitaan, ini membuat serviks menjadi lebih rentan terhadap perubahan patologis dan kanker serviks.
Kanker serviks juga lebih sering terjadi pada wanita dengan penyakit menular seksual.