koranradarlebong.com- Jika belakangan ini Anda sering mengalami pilek atau flu, bisa jadi kualitas dan durasi tidur Anda menjadi penyebabnya.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur secara signifikan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan terhadap berbagai infeksi, termasuk flu.
Artikel ini akan membahas secara mendalam hubungan antara kurang tidur dan risiko terkena flu, dengan fokus pada pentingnya tidur dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Sebuah studi besar yang dilakukan di Amerika Serikat antara tahun 2005 hingga 2012 melibatkan lebih dari 22.000 responden dewasa.
Para peserta diminta untuk memberikan informasi tentang kebiasaan tidur mereka serta frekuensi mereka mengalami pilek, flu, pneumonia, atau infeksi telinga dalam beberapa bulan terakhir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang tidur kurang dari lima jam setiap malam memiliki risiko 28% lebih tinggi terkena flu atau pilek dalam sebulan terakhir, dibandingkan mereka yang tidur cukup selama tujuh hingga delapan jam per malam.
Tak hanya itu, kurang tidur juga meningkatkan risiko infeksi lainnya. Orang yang tidur kurang dari lima jam per malam memiliki kemungkinan 82% lebih besar untuk mengalami infeksi seperti pneumonia atau infeksi telinga. Data ini menjadi bukti kuat bahwa tidur memiliki peran krusial dalam memperkuat sistem imun.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa orang yang sering melaporkan mengalami gangguan tidur cenderung lebih sering mengalami flu atau infeksi pernapasan lainnya.
Ini menegaskan bahwa kualitas tidur tidak kalah penting dibanding durasi tidur itu sendiri.
Namun, penelitian ini belum membahas secara rinci dampak dari tidur berlebihan—misalnya tidur lebih dari sembilan jam per malam—terhadap risiko penyakit.
Meskipun demikian, temuan ini tetap memperkuat pemahaman kita bahwa tidur yang cukup dan berkualitas adalah elemen vital dalam menjaga daya tahan tubuh.
Sebelumnya, sebuah studi eksperimental yang lebih kecil juga menemukan hasil serupa. Dalam studi tersebut, 164 orang dewasa secara sukarela terpapar cairan yang mengandung rhinovirus, virus penyebab flu biasa.
Hasilnya cukup mengejutkan: mereka yang tidur kurang dari enam jam per malam memiliki risiko empat kali lebih tinggi terkena flu dibandingkan mereka yang tidur tujuh jam atau lebih.
Dengan demikian, penting untuk mempertimbangkan evaluasi kualitas tidur sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin.