koranradarlebong.com- Turunnya kadar trombosit dalam darah kerap langsung dikaitkan dengan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Namun, faktanya, tidak semua kasus trombositopenia istilah medis untuk trombosit rendah disebabkan oleh infeksi virus dengue.
Banyak kondisi medis lain yang juga bisa menurunkan jumlah trombosit secara signifikan, dan penting untuk mengenalinya agar penanganan tidak salah arah.
Menurut buku Penyakit Infeksi di Indonesia karya Nasronudin, beberapa penyebab turunnya trombosit di luar DBD antara lain infeksi virus lain seperti hepatitis, HIV, dan influenza.
BACA JUGA:Manfaat Stroberi untuk Penderita Diabetes Tipe 2
Virus-virus ini dapat mengganggu produksi trombosit dalam sumsum tulang. Selain itu, penyakit autoimun seperti ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura) juga dapat menyebabkan tubuh keliru menghancurkan trombosit sendiri.
Faktor lainnya yang perlu diwaspadai adalah efek samping obat-obatan tertentu, seperti kemoterapi dan NSAID, serta gangguan organ hati dan limpa.
Kekurangan nutrisi penting seperti vitamin B12 dan folat pun bisa memicu turunnya kadar trombosit, begitu pula gangguan pada sumsum tulang seperti leukemia atau anemia aplastik.
Cara mengatasi kondisi ini bergantung pada penyebab utamanya. Pemeriksaan laboratorium lengkap sangat dianjurkan untuk menentukan langkah pengobatan yang tepat.
Mulai dari menghentikan konsumsi obat tertentu, transfusi trombosit, pemberian kortikosteroid, hingga perbaikan pola makan bisa menjadi solusi.
Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk memastikan diagnosis dan mencegah komplikasi serius akibat trombosit yang terus menurun.