Selain itu, kata Jerry, salah satu pilar dasar perdagangan Indonesia juga banyak terkonsentrasi di sektor UMKM, karena memberikan kontribusi sekitar 61 persen terhadap PDB dan juga sekitar 97 persen terhadap ketenagakerjaan Indonesia.
"Dari sisi ekspor, sektor UMKM tidak menjadi masalah karena memang belum banyak produk UMKM yang dikirim ke luar negeri, tidak mencapai lima persen secara total keseluruhan. Oleh karena itu, kenaikan tarif yang dikenakan oleh Trump juga tidak memiliki banyak pengaruh kepda sektor UMKM," katanya.
Sehingga dari sudut pandang perdagangan, Jerry yakin dan percaya secara umum Indonesia tetap akan bisa menghadapi kenaikan tarif yang dilakukan oleh Trump.
Di saat yang sama bisa mendapatkan peluang lebih banyak dalam kerja sama perdagangan dengan negara-negara mitra strategis di kawasan Asia yang sudah terjalin selama ini.
"Serta sekaligus membuka eksplorasi kerja sama perdagangan di pasar non tradisional, salah satunya di kawasan Timur Tengah dan Afrika," pungkas Jerry. (jp)