BENGKULUUTARA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Dalam laporan hasil pemeriksaan BPK terhadap penggunaan anggaran dan kegiatan tahun 2023 Pemkab Bengkulu Utara, menunjukan adanya beberapa temuan seperti permasalahan dalam pelaksanaan belanja barang dan jasa.
Kemudian kelebihan bayar perjalanan dinas, terdapat pelaksanaan belanja modal gedung dan bangunan tidak sesuai ketentuan, serta belanja modal jalan irigasi dan jaringan tidak sesuai ketentuan.
Atas beberapa temuan administratif maupun materiil ini, Inspektorat Kabupaten Bengkulu Utara mencatat progres pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi BPK sudah di angka 87 persen hingga di akhir semester 2 tahun 2024.
Baca Juga: Polisi Lakukan Pengawasan Harga & Stok Sembako
Inspektur Bengkulu Utara Noprianto Silaban mengatakan, temuan pada tahun anggaran 2023 itu didominasi oleh temuan materiil, sehingga rekomendasi yang diterbitkan adalah pengembalian dana oleh OPD.
Dengan itu, seluruh OPD diminta untuk segera bisa menindaklanjuti dan menuntaskan rekomendasi BPK tersebut.
“Yang kita tindak lanjuti per semester 2 tahun 2024 ada 87 persen sekian memang menurun, dan masih bersyukur masih mendapat posisi terbaik di Provinsi Bengkulu. Sedangkan beberapa item temuan sudah kita tindaklanjuti masing-masing OPD, dan ada 2 temuan berdasarkan SPI dan material,” ujarnya.
Ditambahkannya, beberapa temuan tersebut sudah ditindaklanjuti berdasarkan SK Bupati, agar seluruh SKPD menyampaikan kepada masing masing pihak yang memiliki item temuan tersebut, baik milik perusahaan maupun perorangan yang menjadi kerugian daerah.
Secara keseluruhan, lanjut Silaban, secara grafik temuan memang paling banyak temuan material yang menyebabkan kerugian daerah, baik perorangan maupun perusahaan.
Meski temuan SPI berkaitan dengan administrasi, SOP dan lainnya juga banyak ditemukan pada akhir tahun 2024 lalu.
"Sesuai dengan SK Bupati ini sudah ditindaklanjuti terhadap adanya pengembalian dana atas temuan yang menyebabkan kerugian negara. Kami selaku pihak Inspektorat, kita akan terus berupaya memantau dan mendorong agar pihak terkait untuk segera mengembalikan temuan tersebut. Yang memang secara grafik temuan memang paling banyak temuan material yang menyebabkan kerugian daerah, baik perorangan maupun perusahaan," tutupnya.